USGS tentang Gempa Chile: Megathrust di Lempeng Nazca dan Amerika Selatan

Honolulu - Chile dilanda gempa besar 8,2 SR Rabu kemarin dan berlanjut hingga hari Kamis ini sebesar 6,4 SR dan 7,6 SR. Mengapa gempa itu bisa terjadi? Berikut penjelasan USGS.

Dalam situs USGS yang dikutip detikcom, Kamis (3/4/2014) gempa pada Kamis sebesar 7,6 SR di pantai barat Chile utara terjadi akibat gerak dorong pada kedalaman sekitar 40 km yang lokasinya 23 km di selatan Kota Iquique.

Lokasi dan mekanisme gempa hari ini konsisten dengan pergerakan masuk antarlempeng atau megathrust antara lempeng Nazca dan lempeng Amerika Selatan. Lempeng Nazca yang berada di sisi laut mensubduksi (menekuk atau mendesak masuk) di bawah lempeng Amerika Selatan dengan kecepatan 73 mm per tahun. Menurut Wikipedia, megathrust adalah gempa besar destruktif yang terjadi di zona batas lempeng, di mana satu lempeng tektonik masuk atau mendesak di bawah lempeng yang lain.

Gempa hari ini merupakan gempa susulan dari zona subduksi pada gempa 8,2 SR kemarin yang memicu tsunami dengan ketinggian 2 meter di sepanjang Chile dan pantai selatan Peru. Sejak gempa 8,2 SR kemarin, sudah ada 47 gempa susulan yang besarannya dari 4,2 SR sampai 7,6 SR, termasuk gempa 6,4 SR hari ini.

Gempa-gempa yang timbul kemarin hingga hari ini telah dimulai prosesnya pada 16 Maret 2014 lalu yaitu gempa 6,7 SR di dekat episentrum gempa 8,2 SR kemarin. Segmen zona subduksi ini diketahui sebagai kesenjangan seismik Iquique atau Chile Utara, yang pecah terakhir pada tahun 1877 dengan gempa 8,8 SR.

Ada kemungkinan gempa kemarin itu juga bersinggungan dengan pecahan lempeng tektonik besar yang lain, termasuk yang menyebabkan gempa 8,4 SR tahun 2001 di Peru, dan gempa 7,7 SR tahun 2007 di Tocopilla Chili, gempa 8,1 SR tahun 1995 di Antofagasta Chile.

(nwk/nrl)