"Sejak 1998 sampai ke sini, banyak elite parpol yang berganti baju. Dulunya punya banyak catatan tertentu dalam kurung pelanggar HAM. Tapi berganti baju seolah catatannya hilang," ujar advokat yang terkenal dengan panggilan Tobas.
Taufik mengatakan itu dalam acara diskusi 'Peran Parpol dalam Pemenuhan Perlindungan dan Penegakan HAM' di Gedung Komnas HAM, Jl Latuharhary, Menteng, Jakpus, Kamis (3/4/2014).
Menurut Taufik, masyarakat Indonesia itu pelupa. Karena itu pelanggar HAM yang semestinya diproses hukum, malah menjadi petinggi parpol. Namun Taufik tidak menyebut politisi yang dia maksud.
Dia berharap, DPR periode mendatang memiliki komitmen akan HAM. Hal ini agar pelanggaran HAM di masa lalu diselesaikan.
"Nasdem akan menyelesaikan pelanggaran masa lalu. Bagaimana hak korban terpenuhi keadilannya dan pengungkapan kebenaran," janji master hukum HAM internasional ini.
Karena itu, Taufik meminta masyarakat memberi ruang pada pihak-pihak yang berkomitmen untuk menegakkan HAM. Bila komposisi orang-orang di DPR baik maka hal itu dapat terwujud.
"Orang-orang yang ada komitmen ini harus benar-benar ditagih untuk mendesak pemerintah selesaikan HAM masa lalu," kata Taufik.
(nik/nrl)