"Hingga saat ini tidak ada indikasi bahwa insiden ini berkaitan dengan terorisme, meskipun kami masih belum mengesampingkan semua kemungkinan," ujar Komandan Pangkalan Militer Fort Hood Letnan Jenderal Mark Milley seperti dilansir AFP, Kamis (3/4/2014).
"Kami belum menemukan motifnya. Yang kami tahu bahwa tentara ini (pelaku-red)... mengalami gangguan kesehatan mental, dan tengah menjalani perawatan medis," imbuhnya.
Laporan awal dari otoritas setempat menyebutkan bahwa insiden penembakan ini diawali oleh serangan antar sesama tentara di pangkalan militer tersebut. Namun tidak diketahui pasti penyebab awal serangan tersebut.
Milley hanya menjelaskan bahwa pelaku merupakan anggota militer AS yang pernah bertugas di Irak selama 4 bulan pada tahun 2011 lalu. Pelaku juga dilaporkan sempat menjalani perawatan media atas depresi dan trauma otak yang dialaminya, serta tengah dalam proses diagnosa Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD).
Menurut Milley, pelaku menggunakan pistol semi-otomatis kaliber .45 yang baru dibeli dan kemudian diselundupkan ke dalam pangkalan militer tersebut. Pelaku melepas tembakan di salah satu gedung Fort Hood's Medical Brigade, kemudian mengendarai mobilnya sambil terus melepas tembakan hingga akhir masuk ke sebuah gedung lain masih dalam area yang sama.
Pelaku kemudian terlibat baku tembak dengan seorang polisi militer wanita di area parkir setempat. Di tengah baku tembak, lanjut Milley, pelaku menembak dirinya sendiri di bagian kepala hingga tewas.
(nvc/nrl)