Sajak karya Fadli Zon itu memang langsung mengarah ke 'boneka berbaju kotak merah muda' di bagian awalnya. Boneka tersebut digambarkan sebagai sosok yang hanya bisa mengikuti perintah majikannya.
Sindiran ini terkesan mengarah ke Gubernur DKI Jokowi, lantaran pria kurus tersebut memang identik dengan kemeja kotak-kotak pada saat kampanye Pilgub DKI. Kala itu Gerindra-PDIP masih harmonis mendukung Jokowi-Ahok. Sindiran ini semakin jelas lantaran capres Gerindra Prabowo Subianto juga terus melempar pernyataan 'maukah dipimpin capres boneka'.
Saat ditanya terkait hal ini, Fadli Zon tak membantah. "Ya, namanya sajak ya biar orang menginterpretasikan masing-masing. Yang jelas begitulah sajak, bersuara tanpa menyakiti orang lain," katanya.
Sementara ada seorang capres lain yang juga mungkin disindir oleh Fadli yakni Ketum Golkar Aburizal Bakrie. Sebab capres yang akrab disapa Ical tersebut beberapa waktu lalu menggelar konferensi pers sembari memeluk boneka beruang dan mengklarifikasi perihal kepergiannya liburan ke Maladewa.
Nah, lagi-lagi Fadli memberi sinyal sindiran mungkin juga diarahkan ke Ical. "Nah, itu kan ada boneka bisa dipeluk-peluk mesra," kata Fadli sembari tertawa.
Berikut sajak terbaru Fadli Zon tentang boneka yang dikirim ke detikcom, Kamis (3/4/2014):
Sajak Tentang Boneka
Sebuah boneka
Berbaju kotak merah muda
Rebah di pinggir kota
Boneka tak bisa bersuara
Kecuali satu dua kata
Boneka tak punya wacana
Kecuali tentang dirinya
Boneka tak punya pikiran
Karena otaknya utuh tersimpan
Boneka tak punya rasa
Karena itu milik manusia
Boneka tak punya hati
Karena memang benda mati
Boneka tak punya harga diri
Apalagi nurani
Dalam kamus besar boneka
Tak ada kata jujur, percaya dan setia
Boneka bebas diperjualbelikan
Tergantung penawaran
Boneka jadi alat mainan
Bobok-bobokan atau lucu-lucuan
Boneka mengabdi pada sang tuan
Siang dan malam
Boneka bisa dipeluk mesra
Boneka bisa dibuang kapan saja
Sebuah boneka
Tak punya agenda
Kecuali kemauan pemiliknya
Fadli Zon, 3 April 2014
(van/nrl)