"Sebenarnya tersangka dalam keadaan ketakutan, dia bilang ke saya "Om, saya takut," kata kuasa hukum Hafitd, Hendrayanto, kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jl Sudirman, Jakarta, Kamis (3/4/2014).
Hendrayanto mengatakan dalam rekontruksi ini kedua orang tua Hafitd tidak dapat hadir. Mereka menyerahkan semua pada hukum yang berlaku.
"Orang tua Hafitd nggak datang, mereka pasrah menyerahkan proses hukum agar berjalan dengan sesuai," ucap Hendrayanto.
Hendrayanto mengungkapkan, sebenarnya Hafitd dan Sifa tidak berencana membunuh tapi hanya menculik.
"Alasannya karena ada masalah BBM Hafitd yang isinya masih kurang jelas, juga ada kesan Sara mau balikan sama Hafitd. Kemudian Sifa marah dan minta klarifikasi. Terus kata Hafitd minta klarifikasi dan culik Sara saja," ucap Hendrayanto.
Reka ulang rencananya dilakukan di satu lokasi saja yakni Polda Metro Jaya. "Karena kebanyakan kejadian kan di dalam mobil," kata Hendra.
Awalnya rekonstruksi direncanakan pukul 10.00 WIB. Namun molor hingga pukul 11.00 WIB. Hafitd dan Sifa keluar dari tahanan polda sekitar pukul 10.45 WIB. Mereka mengenakan pakaian oranye dan dikawal oleh petugas. Kedua remaja itu lalu digiring ke depan gedung Direktorat Reskrim Khusus Polda Metro untuk memulai reka adegan.
Di depan Rekrim Polda sudah dipasangi garis polisi yang di dalam terdapat satu buah mobil Toyota Vios Silver yang akan digunakan untuk kegiatan rekonstruksi.
(slm/nrl)