Pelaku Penembakan Fort Hood Pernah Tugas di Irak dan Alami Trauma Otak

Pelaku Penembakan Fort Hood Pernah Tugas di Irak dan Alami Trauma Otak

- detikNews
Kamis, 03 Apr 2014 11:03 WIB
Konferensi pers di Fort Hood (Reuters)
Texas - Identitas pelaku penembakan di Pangkalan Fort Hood, Texas, Amerika Serikat, memang belum diungkapkan ke publik, namun disebutkan bahwa pelaku pernah bertugas di Irak. Tidak hanya itu, pelaku juga diketahui memiliki gangguan kesehatan mental.

Komandan Pangkalan Militer Fort Hood, Letnan Jenderal Mark Milley, menuturkan bahwa pelaku yang anggota militer AS ini pernah bertugas di Irak selama 4 bulan pada tahun 2011 lalu. Demikian seperti dilansir AFP dan Reuters, Kamis (3/4/2014).

Dalam keterangannya, Milley menambahkan bahwa pelaku diketahui tengah menjalani perawatan medis untuk mencari tahu apakah dia mengalami post-traumatic stress disorder (PTSD). Dilaporkan juga bahwa pelaku yang telah menikah ini tengah menjalani pengobatan atas luka traumatik pada otak yang dideritanya.

"Tengah berada dalam perawatan untuk diagnosis PTSD, tapi belum didiagnosa atas PTSD," ucap Milley.

Pelaku mengemudikan mobil ke dua gedung yang ada di dalam kompleks pangkalan militer tersebut dan kemudian melepas tembakan. Pelaku sempat dihadang oleh polisi militer yang ada di lokasi. Baku tembak sempat berlangsung selama 15-20 menit, sebelum akhirnya pelaku menembak dirinya sendiri di bagian kepala.

Pelaku beraksi dengan menggunakan pistol tangan semi-otomatis Smith and Wesson kaliber .45 yang dibeli pelaku baru-baru ini. Identitas pelaku penembakan belum dirilis secara resmi oleh otoritas AS.

Milley menolak untuk menyebutkan identitas pelaku dengan dalih menunggu keluarga pelaku diberitahu mengenai insiden ini. Namun pejabat keamanan setempat menyebutkan bahwa pelaku penembakan bernama Ivan Lopez. Media AS lainnya juga menyebut pelaku sebagai Army specialist yang berusia 34 tahun. Informasi ini belum dikonfirmasi kebenarannya.

Otoritas militer AS menegaskan bahwa insiden penembakan ini tidak terkait dengan terorisme. Kemudian juga dinyatakan bahwa korban tewas dan korban luka dalam insiden ini seluruhnya merupakan personel militer. Total ada 4 korban tewas, termasuk pelaku dan 16 korban luka dalam insiden yang terjadi Rabu (2/4) malam waktu setempat ini.

Korban luka dilaporkan dirawat di Scott & White Hospital, Temple. Kondisi para korban luka dilaporkan beragam, mulai dari stabil hingga cukup kritis. Penembakan ini terjadi gedung Fort Hood's Medical Brigade, tidak jauh dari fasilitas utama militer Darnall Army Medical Center.

(nvc/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads