Seorang pejabat senior militer AS dan juga seorang pejabat penegak hukum setempat menuturkan kepada CNN, Kamis (3/4/2014), bahwa pelaku penembakan ikut tewas. Hingga saat ini dilaporkan ada 4 korban tewas dalam insiden yang terjadi Rabu (2/4) malam waktu setempat.
Belum ada keterangan resmi soal kronologi kejadian maupun identitas pelaku penembakan. Namun laporan awal yang dikutip CNN dari seorang sumber aparat penegak hukum setempat menyebutkan bahwa insiden ini berawal dari serangan antar sesama tentara di pangkalan militer tersebut.
Sumber tersebut menyatakan bahwa investigasi awal tidak mengindikasikan adanya keterkaitan insiden ini dengan aksi terorisme. Sedangkan mengenai laporan tewasnya pelaku penembakan tersebut, pihak Fort Hood mengaku mendapat laporan namun belum bisa dikonfirmasi kebenarannya.
Secara terpisah, seorang pejabat AS yang memahami insiden ini menuturkan bahwa pelaku penembakan mengenakan seragam tempur atau seragam militer saat beraksi. Diyakini pelaku beraksi dengan menggunakan pistol tangan semi-otomatis. Identitas pelaku penembakan belum dirilis secara resmi oleh otoritas AS.
Menteri Pertahanan AS Chuck Hagel yang sedang berada di Hawaii terus memantau insiden ini. Hagel menyebut insiden ini sebagai tragedi yang mengerikan. "Kami mengetahui adanya korban -- baik korban tewas maupun luka-luka. Tapi kami belum mendapatkan semua fakta kejadian ini," tuturnya kepada wartawan di Honolulu.
Dari 14 korban luka, sebanyak 4 korban dirawat di Scott & White Hospital, Temple, sedangkan dua korban lainnya segera menjalani operasi di rumah sakit setempat setelah dibawa dengan helikopter. Kondisi para korban luka dilaporkan beragam, mulai dari stabil hingga cukup kritis.
Penembakan ini terjadi gedung Fort Hood's Medical Brigade, tidak jauh dari fasilitas besar militer Darnall Army Medical Center. Seorang tentara yang menjadi saksi mata mengaku melihat sejumlah ambulans, mobil polisi dan empat helikopter berada di lokasi.
(nvc/nrl)