5 Manuver Prabowo dalam Sehari di Berbagai Lini

5 Manuver Prabowo dalam Sehari di Berbagai Lini

- detikNews
Kamis, 03 Apr 2014 07:03 WIB
5 Manuver Prabowo dalam Sehari di Berbagai Lini
Jakarta - Mendekati Pemilu Legislatif, capres Gerindra Prabowo Subianto semakin gencar bermanuver ke berbagai lini. Prabowo pun menyatakan dirinya semakin percaya diri ketika didukung berbagai pihak.

"Saya hari ini mendapat suatu dorongan yang luar biasa yang saya tidak duga-duga. Saya sangat bangga, optimis, percaya diri. Saya didukung guru besar, lebih baik daripada tank atau batalyon karena I have the best brains and the best hearts," ujar Prabowo di Kirana Ballroom, Hotel Kartika Chandra, Jl. Gatot Subroto, Jaksel, Rabu (2/4/2014).

Selain menuai dukungan, Prabowo pun berorasi di tiga tempat berbeda. Selain menyampaikan maksud dan tujuan, Prabowo juga kembali melontarkan sindiran.


1. Mendapat Dukungan dari Profesor

Calon presiden dari Partai Gerindra Prabowo Subianto mengaku bangga, optimistis, dan percaya diri setelah mendapat dukungan dari 300 guru besar dan cendekiawan sebagai capres 2014-2019. Ia mengaku dukungan dari para kaum intelek ini lebih berarti daripada dukungan batalyon tentara.

"Saya hari ini mendapat suatu dorongan yang luar biasa yang saya tidak duga-duga. Ada sekian ratus guru besar berada di belakang saya. Guru besar adalah the best brain in the country. Doktor, Phd adalah yang paling pintar di suatu bangsa. Kalau para guru besar sudah tentukan suatu garis, biasanya negara itu akan ikut garis tersebut. Perubahan bangsa dipimpin kaum intelektual," kata Prabowo di Kirana Ballroom, Hotel Kartika Chandra, Jl. Gatot Subroto, Jaksel, Rabu (2/4/2014).

Sementara itu Mantan Rektor Universitas Padjajaran Prof Yuyun Wirasasmita berpendapat bahwa Indonesia membutuhkan pemimpin yang kreatif, inovatif, tegas, punya keyakinan pada ideologi Pancasila, dan bisa memelihara kesatuan RI. Sosok itu ia temukan dalam diri Ketua Dewan Pembina Gerindra Prabowo Subianto.

"Kami sudah mengamati, kami bukan orang yang bisa dibodohi, kami guru besar. Ini bukan pura-pura tapi sudah menemukan putra yang bisa bawa Indonesia menuju kesejahteraan," kata guru besar emeritus di ilmu ekonomi ini.

1. Mendapat Dukungan dari Profesor

Calon presiden dari Partai Gerindra Prabowo Subianto mengaku bangga, optimistis, dan percaya diri setelah mendapat dukungan dari 300 guru besar dan cendekiawan sebagai capres 2014-2019. Ia mengaku dukungan dari para kaum intelek ini lebih berarti daripada dukungan batalyon tentara.

"Saya hari ini mendapat suatu dorongan yang luar biasa yang saya tidak duga-duga. Ada sekian ratus guru besar berada di belakang saya. Guru besar adalah the best brain in the country. Doktor, Phd adalah yang paling pintar di suatu bangsa. Kalau para guru besar sudah tentukan suatu garis, biasanya negara itu akan ikut garis tersebut. Perubahan bangsa dipimpin kaum intelektual," kata Prabowo di Kirana Ballroom, Hotel Kartika Chandra, Jl. Gatot Subroto, Jaksel, Rabu (2/4/2014).

Sementara itu Mantan Rektor Universitas Padjajaran Prof Yuyun Wirasasmita berpendapat bahwa Indonesia membutuhkan pemimpin yang kreatif, inovatif, tegas, punya keyakinan pada ideologi Pancasila, dan bisa memelihara kesatuan RI. Sosok itu ia temukan dalam diri Ketua Dewan Pembina Gerindra Prabowo Subianto.

"Kami sudah mengamati, kami bukan orang yang bisa dibodohi, kami guru besar. Ini bukan pura-pura tapi sudah menemukan putra yang bisa bawa Indonesia menuju kesejahteraan," kata guru besar emeritus di ilmu ekonomi ini.

1. Mendapat Dukungan dari Profesor

Calon presiden dari Partai Gerindra Prabowo Subianto mengaku bangga, optimistis, dan percaya diri setelah mendapat dukungan dari 300 guru besar dan cendekiawan sebagai capres 2014-2019. Ia mengaku dukungan dari para kaum intelek ini lebih berarti daripada dukungan batalyon tentara.

"Saya hari ini mendapat suatu dorongan yang luar biasa yang saya tidak duga-duga. Ada sekian ratus guru besar berada di belakang saya. Guru besar adalah the best brain in the country. Doktor, Phd adalah yang paling pintar di suatu bangsa. Kalau para guru besar sudah tentukan suatu garis, biasanya negara itu akan ikut garis tersebut. Perubahan bangsa dipimpin kaum intelektual," kata Prabowo di Kirana Ballroom, Hotel Kartika Chandra, Jl. Gatot Subroto, Jaksel, Rabu (2/4/2014).

Sementara itu Mantan Rektor Universitas Padjajaran Prof Yuyun Wirasasmita berpendapat bahwa Indonesia membutuhkan pemimpin yang kreatif, inovatif, tegas, punya keyakinan pada ideologi Pancasila, dan bisa memelihara kesatuan RI. Sosok itu ia temukan dalam diri Ketua Dewan Pembina Gerindra Prabowo Subianto.

"Kami sudah mengamati, kami bukan orang yang bisa dibodohi, kami guru besar. Ini bukan pura-pura tapi sudah menemukan putra yang bisa bawa Indonesia menuju kesejahteraan," kata guru besar emeritus di ilmu ekonomi ini.

3. Di PP Muhammadiyah Sindir Soal Ingkar Janji

Calon presiden dari Partai Gerindra Prabowo Subianto kembali mengeluarkan sindiran tentang janji yang tidak ditepati. Ia menyampaikannya saat menjadi pembicara di dialog yang diselenggarakan oleh PP Muhammadiyah.

"Itu seperti misalnya, bikin janji tidak ditepati. Biasa kok ingkar janji. Sulit kita kendalikan bangsa ini tanpa kepercayaan," kata Prabowo di Kantor PP Muhammadiyah Jl Menteng Raya, Jakarta Pusat, Rabu (2/4/2014).

Hal itu ia sampaikan dalam Dialog Politik Nasional dengan tema 'Menyongsong Perubahan Kekuasaan Pada Pemilu 2014: Muhammadiyah Buktikan Iman dan Amanah untuk Indonesia Berkemajuan dan Bertarmabat.'

3. Di PP Muhammadiyah Sindir Soal Ingkar Janji

Calon presiden dari Partai Gerindra Prabowo Subianto kembali mengeluarkan sindiran tentang janji yang tidak ditepati. Ia menyampaikannya saat menjadi pembicara di dialog yang diselenggarakan oleh PP Muhammadiyah.

"Itu seperti misalnya, bikin janji tidak ditepati. Biasa kok ingkar janji. Sulit kita kendalikan bangsa ini tanpa kepercayaan," kata Prabowo di Kantor PP Muhammadiyah Jl Menteng Raya, Jakarta Pusat, Rabu (2/4/2014).

Hal itu ia sampaikan dalam Dialog Politik Nasional dengan tema 'Menyongsong Perubahan Kekuasaan Pada Pemilu 2014: Muhammadiyah Buktikan Iman dan Amanah untuk Indonesia Berkemajuan dan Bertarmabat.'

3. Mengaku Dekat Dengan NU

Capres Partai Gerindra Prabowo Subianto makin gencar dalam menjaring dukungan dari semua kalangan. Saat berpidato di depan ulama dan santri Ponpes Miftahul Ulum serta mantan Ketum PBNU Hasyim Muzadi, Prabowo mengisahkan kedekatannya dengan Nahdlatul Ulama.

"Kenapa saya dekat sama NU? Karena saya bekas tentara. Prajurit pasti dekat sama kiai. Prajurit muda dikirim ke daerah perang, harus hadapi maut," kata Prabowo di Ponpes Miftahul Ulum, Jl. Madrasah, Gandaria Selatan, Jaksel, Rabu (2/4/2014).

Prabowo berkisah bahwa tiap prajurit mau berangkat, mereka harus bertemu kiai. Ia menegaskan bahwa prajurit yang berangkat pasti siap mati. Mantan Danjen Kopassus ini lalu lanjut memuji NU.

3. Mengaku Dekat Dengan NU

Capres Partai Gerindra Prabowo Subianto makin gencar dalam menjaring dukungan dari semua kalangan. Saat berpidato di depan ulama dan santri Ponpes Miftahul Ulum serta mantan Ketum PBNU Hasyim Muzadi, Prabowo mengisahkan kedekatannya dengan Nahdlatul Ulama.

"Kenapa saya dekat sama NU? Karena saya bekas tentara. Prajurit pasti dekat sama kiai. Prajurit muda dikirim ke daerah perang, harus hadapi maut," kata Prabowo di Ponpes Miftahul Ulum, Jl. Madrasah, Gandaria Selatan, Jaksel, Rabu (2/4/2014).

Prabowo berkisah bahwa tiap prajurit mau berangkat, mereka harus bertemu kiai. Ia menegaskan bahwa prajurit yang berangkat pasti siap mati. Mantan Danjen Kopassus ini lalu lanjut memuji NU.

4. Minta Dukungan NU dan Muhammadiyah

Capres dari Partai Gerindra Prabowo Subianto siang tadi menghadiri acara dari PP Muhammadiyah dan malam ini hadir di Ponpes Miftahul Ulum bersama mantan Ketum PBNU Hasyim Muzadi. Prabowo mengaku ia membutuhkan dukungan dari NU dan Muhammadiyah.

"Ini bukan soal strategi, ini realita Indonesia. Muhammadiyah punya punya pengaruh sangat besar. NU punya pengaruh besar. Kita butuh pemikiran mereka, kita butuh saran-saran mereka, dan pada ujungnya kita butuh dukungan mereka," kata Prabowo ketika ditanya apakah kehadirannya di dua acara ini merupakan salah satu strateginya.

Hal ini ia sampaikan usai menjadi pembicara di Sarasehan Nasional Ulama Pesantren dan Cendekiawan di Ponpes Miftahul Ulum, Jl. Madrasah, Gandaria Selatan, Jaksel, Rabu (2/4/2014). Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra ini pun menegaskan bahwa ia hanya menghadiri undangan.

4. Minta Dukungan NU dan Muhammadiyah

Capres dari Partai Gerindra Prabowo Subianto siang tadi menghadiri acara dari PP Muhammadiyah dan malam ini hadir di Ponpes Miftahul Ulum bersama mantan Ketum PBNU Hasyim Muzadi. Prabowo mengaku ia membutuhkan dukungan dari NU dan Muhammadiyah.

"Ini bukan soal strategi, ini realita Indonesia. Muhammadiyah punya punya pengaruh sangat besar. NU punya pengaruh besar. Kita butuh pemikiran mereka, kita butuh saran-saran mereka, dan pada ujungnya kita butuh dukungan mereka," kata Prabowo ketika ditanya apakah kehadirannya di dua acara ini merupakan salah satu strateginya.

Hal ini ia sampaikan usai menjadi pembicara di Sarasehan Nasional Ulama Pesantren dan Cendekiawan di Ponpes Miftahul Ulum, Jl. Madrasah, Gandaria Selatan, Jaksel, Rabu (2/4/2014). Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra ini pun menegaskan bahwa ia hanya menghadiri undangan.

5. Di Hadapan Profesor Sindir Pembohong Santun

Calon presiden dari Partai Gerindra Prabowo Subianto kembali mengeluarkan pernyataan tentang politik santun, kali ini saat memberikan pidato usai menerima dukungan dari guru besar dan cendekiawan. Sebelumnya, pernyataan politik santun ini juga disampaikan Prabowo dalam berbagai pidatonya.

"Sekarang ada budaya politik baru, bohong tidak apa-apa, yang penting santun. Mencuri tidak apa-apa, menjual negara tidak apa-apa, kalau mau bicara apa adanya dibilang kasar, sadis," kata Prabowo di Kirana Ballroom, Hotel Kartika Chandra, Jl. Gatot Subroto, Jaksel, Rabu (2/4/2014).

Hal itu ia sampaikan saat memberikan pidato di "Deklarasi Guru Besar dan Cendekiawan Mendukung Prabowo Subianto sebagai Capres 2014-2019." Dalam acara ini hadir ratusan guru besar dan cendekiawan.

5. Di Hadapan Profesor Sindir Pembohong Santun

Calon presiden dari Partai Gerindra Prabowo Subianto kembali mengeluarkan pernyataan tentang politik santun, kali ini saat memberikan pidato usai menerima dukungan dari guru besar dan cendekiawan. Sebelumnya, pernyataan politik santun ini juga disampaikan Prabowo dalam berbagai pidatonya.

"Sekarang ada budaya politik baru, bohong tidak apa-apa, yang penting santun. Mencuri tidak apa-apa, menjual negara tidak apa-apa, kalau mau bicara apa adanya dibilang kasar, sadis," kata Prabowo di Kirana Ballroom, Hotel Kartika Chandra, Jl. Gatot Subroto, Jaksel, Rabu (2/4/2014).

Hal itu ia sampaikan saat memberikan pidato di "Deklarasi Guru Besar dan Cendekiawan Mendukung Prabowo Subianto sebagai Capres 2014-2019." Dalam acara ini hadir ratusan guru besar dan cendekiawan.
Halaman 2 dari 12
(bpn/fdn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads