"Dipasang-pasangkan berdasarkan opini yang berkembang di publik dan kemungkinan koalisi antarpartai yang akan terjadi nanti. Karena tidak mungkin Jokowi dipasangkan dengan Prabowo, atau Demokrat koalisi dengan PDIP," kata Peneliti PDB Agus Herta Sumarto kepada wartawan dalam rilis hasil survei di Hotel Sahid, Jl Sudirman, Jakarta, Rabu (2/4/2014).
Ada 6 pasangan yang disimulasikan oleh PDB. Dari 6 pasangan itu, 3 pasang di antaranya melibatkan nama Jokowi sebagai capres, yaitu Jokowi-Jusuf Kalla (JK), Jokowi-Hatta Rajasa dan Jokowi-Puan Maharani. Dari tiga simulasi pasangan itu, pasangan Jokowi-Puan menempati posisi paling bawah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Jokowi-JK 18,8%
2. Prabowo-Hatta 9%
3. Jokowi-Hatta 6,5%
4. Dahlan Iskan-Chairul Tanjung 5%
5. Aburizal Bakrie-Mahfud MD 4,1%
6. Jokowi-Puan 4%
7. Pasangan lainnya 21,5%
Tidak tahu 31,1%
PDB menggelar survei dengan metode wawancara via telepon pada 7-14 Maret 2014, sebelum Jokowi ditetapkan sebagai capres PDIP. Responden adalah 1.500 orang yang dipilih secara acak dari buku telepon 170 kota di 33 provinsi di Indonesia. Margin of error survei ini 2,5% dengan tingkat kepercayaan 95%.
(trq/van)