"PDIP bisa sendiri. Mereka bisa tidak berkoalisi," kata Direktur Utama Roy Morgan Research, Ira Soekirman, kepada wartawan usai rilis hasil survei di Menara Jamsostek, Jl Jend Gatot Subroto, Jakarta, Rabu (2/4/2014).
Hasil survei yang digelar Roy Morgan selama bulan Maret 2014 memang menunjukkan PDIP meraih suara signifikan dengan mengusung Jokowi sebagai capres. Elektabilitas PDIP di survei yang digelar 15-30 Maret 2014, menunjukkan angka 37%, meningkat sebanyak 10% dari sebelum Jokowi resmi dicapreskan.
Dengan elektabilitas demikian besar, Ira menilai PDIP tak memerlukan dukungan partai-partai besar. PDIP bisa dengan leluasa memilih partner koalisinya.
"Dengan elektabilitas itu, PDIP tidak perlu menggandeng yang gede, yang kecil-kecil juga bisa," ujarnya.
Roy Morgan menggelar survei pada bulan Maret 2014. Ada dua periode survei. Periode survei pertama digelar pada 1-13 Maret 2014, sebelum Jokowi ditetapkan sebagai capres PDIP pada 14 Maret. Melibatkan 2.300 responden berusia 17 tahun ke atas dari 34 provinsi Indonesia.
Periode survei kedua digelar pada 15-30 Maret 2014, pasca penetapan Jokowi. Melibatkan 1.965 responden berusia 17 tahun ke atas dari 34 provinsi Indonesia. Wawancara dilakukan dengan metode tatap muka dengan pengambilan sampel yang seimbang agar mewakili pemilih Indonesia secara geografis dan demografis. Tingkat kepercayaan survei 95% dengan margin of error 1%.
Berikut hasil survei Ray Morgan:
Periode pertama:
PDIP 27%
Golkar 22%
Gerindra 17%
Demokrat 11%
Hanura 6%
PKS 4%
PAN 4%
NasDem 2%
PKB 3%
PPP 3%
PBB 1%
PKPI -
Periode kedua:
PDIP 37%
Golkar 17%
Gerindra 14%
Demokrat 10%
Hanura 6%
PKS 4%
PAN 4%
NasDem 3%
PKB 3%
PPP 2%
PBB 0
PKPI -
(trq/van)