Sedikitnya 300 warga dari 17 RW Kelurahan Kayuputih, Jakarta Timur, ini turun ke jalan. Mereka membawa mobil berisi pengeras suara dan ondel-ondel khas Betawi.
"Awal kampanye lalu, Jokowi bilang akan membangun RTK. Masalahnya ini yang jelas-jelas peruntukan areal terbuka hijau malah dibangun apartemen," protes seorang warga dalam orasinya, Rabu (2/4/2014).
Selain orasi, warga lalu menyegel pintu keluar masuk kendaraan proyek tersebut dengan spanduk bertuliskan 'Seluruh tanah di sini adalah areal resapan air'.
Dhayang Budi Ananta, Ketua RW 015, mengatakan pihak PT Pulomas telah melakukan penyalahgunaan fungsi lahan. "Demo ini dilakukan atas kebijakan yang belum bijaksana dari PT Pulomas, perusahaan ini merupakan anak perusahan Pemprov DKI Jakarta," kata dia.
Ia menjelaskan era kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin, areal Pulomas diperuntukkan untuk RTK. Namun semenjak tahun 2004, warga dikagetkan dengan berubah fungsi menjadi pusat bisnis.
"Semula untuk ruang terbuka hijau sekarang berubah fungsi menjadi pusat bisnis, bahkan ada investor dari Singapura yang disewa selama 30 tahun seperti Ancol," ujarnya.
Dhayang mengatakan warga telah melakukan protes ke kelurahan dan kecamatan. Namun apa daya protes mereka tidak pernah mendapat tanggapan. "Kami sudah coba protes melalui kelurahan sebagai ujung tombak, tetapi mereka tidak bisa berbuat apa-apa. Yang dahulu ini hutan kota yang bisa asri, sekarang menjadi hutan tiang beton," ungkapnya.
(aan/nrl)