Panglima, Apakah Engkau Seorang Sufi?

Puisi Pemilu

Panglima, Apakah Engkau Seorang Sufi?

- detikNews
Rabu, 02 Apr 2014 11:22 WIB
Jakarta - Dunia politik bagi sebagian masyarakat adalah dunia penuh prahara. Seperti apa gambaran dunia politik saat digambarkan masyarakat melalui sederet puisi?

Pembaca detikcom di daerah Tebet, Jakarta Selatan, mengirim puisi tentang dunia politik yang baginya penuh dengan ambisi. Berikut puisi berjudul Sufi Politik karya A.J. Bintara:

Sufi Politik

Politik itu benci
Politik itu cinta
Politik itu suri
Politik itu prahara

Sadarkah kau panglima
Kebencian kini di mana-mana
Murkakah kau wahai pandawa
Melihat kepalsuan dan intrik belaka

Terusikkah kau wahai panglima
Oleh ikan merah nan jemawa
Tergeruskah nama besarmu panglima
Oleh arus kejujuran sang jelata

Panglima..
Apakah kau seorang sufi?
Di tengah politik caci maki
Panglima..
Mungkinkah kau terlalu suci?
Menebar benci di tengah sunyi

Kau bukan sufi politik
Kau bukan kiai
Kau menggelitik di balik kritik
Kau tabur dendam dalam duri

Salam dari kami panglima
Rakyat kecil tak mengerti apa
Apa di balik ini semua
Apa di balik amarah kata-kata

Siapa berdusta, siapa menghina
Rakyatlah pemenangnya

Oleh: A.J. Bintara



(van/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads