Pembaca detikcom di daerah Tebet, Jakarta Selatan, mengirim puisi tentang dunia politik yang baginya penuh dengan ambisi. Berikut puisi berjudul Sufi Politik karya A.J. Bintara:
Sufi Politik
Politik itu benci
Politik itu cinta
Politik itu suri
Politik itu prahara
Sadarkah kau panglima
Kebencian kini di mana-mana
Murkakah kau wahai pandawa
Melihat kepalsuan dan intrik belaka
Terusikkah kau wahai panglima
Oleh ikan merah nan jemawa
Tergeruskah nama besarmu panglima
Oleh arus kejujuran sang jelata
Panglima..
Apakah kau seorang sufi?
Di tengah politik caci maki
Panglima..
Mungkinkah kau terlalu suci?
Menebar benci di tengah sunyi
Kau bukan sufi politik
Kau bukan kiai
Kau menggelitik di balik kritik
Kau tabur dendam dalam duri
Salam dari kami panglima
Rakyat kecil tak mengerti apa
Apa di balik ini semua
Apa di balik amarah kata-kata
Siapa berdusta, siapa menghina
Rakyatlah pemenangnya
Oleh: A.J. Bintara
(van/nrl)