Muncul Fenomena Jokowi Yes PDIP No

Muncul Fenomena Jokowi Yes PDIP No

- detikNews
Rabu, 02 Apr 2014 11:00 WIB
Jakarta - Kuatnya elektabilitas Jokowi ternyata tak menjamin PDIP bakal meraih suara signifikan di Pemilu 2014 nanti. Sebab pemilih Jokowi belum tentu memilih partai banteng moncong putih itu.

"Pemilih Jokowi memang belum tentu memilih PDIP. Masih banyak rakyat yang percaya Jokowi dibandingkan dengan PDIP," kata pakar komunikasi politik Universitas Paramadina, Hendri Satrio, kepada detikcom, Rabu (2/4/2014).

Fenomena ini mulai ramai di masyarakat maupun media sosial. Masyarakat yang mendukung pencapresan Jokowi ternyata masih bingung dengan caleg PDIP yang akan mereka pilih.

Sejumlah survei politik juga menunjukkan munculnya fenomena itu. Hasil survei Charta Politika menunjukkan PDIP adalah partai nomor 4 yang tidak disukai masyarakat, di bawah PD, PKS, dan Golkar.

Survei ini dilakukan pada tanggal 1-8 Maret 2014 melalui wawancara tatap muka terhadap 1.200 orang masyarakat yang terdaftar sebagai pemilih. Sampel dipilih menggunakan metode sampel acak bertingkat. Margin of error +- 2,83% pada tingkat kepercayaan 95%.

Survei tersebut juga menunjukkan bahwa rakyat yang memilih Jokowi bukan karena program partai maupun caleg yang dimunculkan. Berikut persentase karakter pemilih PDIP:

Tertarik figur Jokowi: 57,8%
Slogan wong cilik: 11,2%
Ideologi Soekarno: 9,3%
Tertarik figur Megawati: 7,8%
Tertarik program partai: 3,1%
Sudah terbiasa: 7,8%
Faktor caleg: 1,9%

Sebenarnya PDIP sudah menyadari adanya persoalan tersebut. Karena itu Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri secara langsung terus menyerukan agar masyarakat memilih PDIP jika ingin Jokowi jadi presiden.

"Kalau kalian mendukung Pak Jokowi menjadi presiden, maka pileg ini harus juga dimenangkan PDIP dulu!" orasi Mega saat berkampanye di Lapangan BKB Sukarame, dekat Jembatan Ampera, Palembang, Jumat (28/3/2014).


(van/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads