Harapan ini diungkapkan Mohammad Sahril Shaari, sepupu dari salah satu penumpang MH370 Mohammad Zamani Razahan. Meski pemerintah Malaysia mengklaim seluruh penumpang yang hilang sejak 8 Maret 2014 itu tidak ada yang selamat, namun Sahril menginginkan adanya bukti-bukti.
"Kami tidak tahu pasti apakah jatuh di Samudera Hindia. Kami ingin melihat pesawat itu. Bahkan kalau dia benar meninggal, kami ingin lihat tubuhnya. Ini adalah keinginan keluarga," kata Sahril seperti dilansir dari CNN, Rabu (2/4/2014).
Sahril masih memiliki keyakinan pesawat akan ditemukan karena pencarian melibatkan 26 negara. Harapan terakhirnya adalah proses investigasi bisa dilakukan secara maksimal.
"Tetapi jika tidak, saya serahkan kepada Allah. Mungkin ini adalah keinginan-Nya. Meski ini bukan akhir dari semuanya," ujar Sahril lirih.
Ia kemudian menceritakan Beijing adalah perjalanan pertama sepupunya ke luar negeri dalam rangka bulan madu. Namun adanya musibah ini membuat Sahril tidak berdaya dan mengalami kerinduan yang begitu besar.
"Saya hanya merasa tidak berdaya pada titik ini, yang masih menunggu. Dia begitu semangat untuk pergi mencapai Beijing," ujarnya.
Sepupunya dikenal Sahril sebagai pria yang ceria dan suka bercanda. Keluarga menyukai Zamani karena supel dan suka bersepeda bersama Sahril. Sehingga kehilangan sosok Zamani membuat keluarganya terpukul.
"Kami merasa ketidakhadirannya ini adalah kehilangan besar bagi kami. Kami terlihat senang di wajah, tapi hanya Tuhan yang tahu dalam diri saya," kata Sahril.
Hal senada diutarakan oleh James Wood yang merupakan saudara penumpang dari Amerika Serikat, Philip Wood. Penyesalan dirasakan James karena tidak sempat mengucapkan selamat tinggal kepada saudaranya yang hilang lebih dari tiga minggu itu. James mengaku tidak akan kuat melihat bukti saudaranya itu benar-benar meninggal.
"Saya tidak bisa, saya tidak bisa," ujar James.
Sebagian besar keluarga korban MH370 dari Tiongkok berkumpul dan mengunjungi sebuah kuil di Kuala Lumpur, Malaysia. Mereka berdoa dan menyalakan lilin hingga melakukan meditasi agar pesawat tipe Boeing 777-200 itu segera ditemukan. Salah satu perwakilan keluarga korban dari Tiongkok ini menyatakan, tidak akan memaafkan siapapun yang menutupi kebenaran dari peristiwa hilangnya MH370 ini.
"Tiongkok adalah negara orang-orang baik. Kita bisa membedakan antara kebaikan dan kejahatan. Kami tidak akan pernah memaafkan untuk pihak yang menutupi kebenaran. Jangan ada upaya kriminal yang menunda misi penyelamatan," sebut Jiang yang juga dikutip dari CNN.
Seperti yang diketahui, tim pencari hingga saat ini belum juga bisa menemukan puing-puing MH370 yang diduga hilang di atas Samudera Hindia. Sementara otoritas Malaysia dalam penyelidikannya telah merevisi komunikasi terakhir pilot MH370 dengan menara pengawas pada 8 Maret 2014.
(hat/vid)