Melalui puisinya Afif mengatakan bahwa praktik politik di Indonesia masih diwarnai kecurangan, kotor, kejam, dan tipu menipu. Para politisi rajin menebar janji, namun lupa setelah mereka mendaparkan kursi di Dewan Perwakilan Rakyat. Jika ada lomba pembohong, bisa jadi para politisilah juaranya.
Jawara Pembohong
Aku bukanlah garuda
Aku bukanlah banteng
Aku juga bukan si biru,kuning,hijau atau putih
Aku hanyalah butiran debu di antara jutaan debu di negeri tercinta ini
Hai jawara pembohong!
Kau anggap dirimu suci bagaikan malaikat
Teriakanmu di depan debu sampai berbusa
Mengobral ribuan janji tanpa satu bukti
Debu bosan debu muak debu juga jijik
Hai jawara pembohong!
Tidakah kau takut dengan Tuhan-MU
Di otakmu hanya ada bayangan kekuasaan
Di ubun-ubunmu hanya ada denyut kelicikan
Demi kekuasaan demi kehormatan demi uang kau gunakan cara setan
Ada yang bilang politik itu kejam,memang itu faktanya
Ada yang bilang politik itu kotor,itu juga sudah bukan rahasia
Ada yang bilang politik itu suci tapi di mana letak kesuciannya?
Oleh: Afif Fadlyllah
(erd/van)