Adalah saksi berinial SHN yang menyaksikan detik-detik setelah Susanto menembak Pamudji, Selasa (18/3) malam lalu. Hal ini terungkap dari rekonstruksi yang digelar Senin (1/4/2014) sore.
Saksi SHN saat itu habis dari gedung Intel yang terletak di komplek Mapolda Metro Jaya, yang hanya berjarak sekitar 15 meter arah selatan dari ruang Piket Yanma.
"Saksi tersebut saat itu melihat Susanto mengelap-lap tangannya sendiri menggunakan tangannya," ucap seorang perwira yang ikut dalam rekonstruksi.
SHN saat itu melintas di jalan di depan Piket Yanma. Ia hanya memandang Susanto tanpa kecurigaan yang berdiri di depan ruang Piket Yanma. SHN juga berpapasan dengan saksi Aiptu D, komandan regu Yanma, yang juga berlari kembali ke ruang Piket Yanma begitu mendengar suara tembakan.
Sebelum penembakan terjadi, Aiptu D berada di ruang Piket Yanma saat itu. Ia juga sempat melihat saat Pamudji menegur Susanto karena tidak mengenakan seragam dinas.
Setelah mendengar bunyi letusan tembakan sebanyak 2 kali, Aiptu D kembali mendatangi ruang Piket Yanma. Ia saat itu melongok ke arah dalam ruang piket yang dibatasi pintu dan jendela berkaca.
(mei/ndr)