"Tidak ada indikasi hal-hal abnormal dalam transkrip tersebut," ujar Plt Menteri Transportasi Malaysia Hishammuddin Hussein dalam pernyataannya seperti dilansir AFP, Selasa (1/4/2014).
Dalam transkrip tersebut, ada sebanyak 43 kali percakapan antara kokpit MH370 dengan ATC dengan durasi 54 menit. Sebagian besar percakapan tersebut diwarnai jargon navigasi dan istilah ATC. Tidak ada petunjuk atau tanda-tanda yang menunjukkan adanya masalah dalam pesawat tersebut.
Transkrip itu juga menyebutkan bahwa yang pertama mengucapkan "good night" adalah operator ATC Malaysia. Hal ini terjadi ketika ATC menginstruksikan pilot untuk melanjutkan komunikasi dengan ATC Vietnam yang wilayahnya akan dimasuki MH370.
Komunikasi terakhir antara ATC dengan kokpit MH370 terjadi setelah pukul 01.19 waktu setempat. Kata-kata terakhir berbunyi: "good night, Malaysian three seven zero".
Setelah itu, MH370 menghilang dari radar dan hingga kini belum juga ditemukan. Namun dalam pernyataan tersebut, otoritas Malaysia secara resmi menyatakan, pihaknya meyakini bahwa MH370 dialihkan penerbangannya secara sengaja untuk kemudian mengudara beberapa jam ke wilayah Samudera Hindia.
Dalam pernyataan tertulisnya pada Selasa (1/4), otoritas Malaysia menyatakan bahwa transkrip tersebut awalnya tidak dirilis karena menjadi bagian dari investigasi polisi. Tidak disebutkan alasan lain untuk merahasiakannya dari publik.
Ditambahkan juga bahwa kata-kata terakhir tersebut masih diselidiki oleh otoritas setempat, apakah diucapkan oleh pilot Kapten Zaharie Ahmad Shah (53) atau Kopilot Fariq Abdul Hamid (27).
(nvc/ita)