Sabtu (29/3) lalu, usai waktu salat Isya, Iin, panggilan Jumainah, menerima telepon dari Sapari, penjaga Masjid Al Musyawaroh di Jl Angsoka tidak jauh dari rumahnya. Sapari mengatakan menemukan sosok gadis muda berjilbab tengah kedinginan di masjid.
Iin datang ke masjid dan melihat Agnes membekap kebaya di teras seperti kedinginan. Saat itu hujan memang mengguyur. Agnes menatap kosong kedatangan Jumainah. Ia dibujuk dan diajak ke rumah oleh Jumainah.
Agnes tidak banyak berkata-kata. "Dia bilang sampai ke masjid setelah berjalan dari PM (Plaza Mulia) seperti ada yang membisiki, jalan saja terus tidak apa-apa," kata Iin di warungnya kawasan Jl Dahlia RT 4 No 35 Kelurahan Bugis, Selasa (1/4/2014).
Mengutip omongan Agnes, di perjalanan Agnes bertemu seorang perempuan bersepeda motor dan minta diantarkan ke masjid untuk salat. "Sudah, itu saja ceritanya (kenapa Agnes bisa sampai ke masjid)," ungkap Iin.
Iin tahu dari anaknya, Farid (30), bahwa Agnes dicari orangtuanya. Kemudian menelepon nomor yang tertera di media massa dan akhirnya Agnes dijemput pagi tadi.
Agnes sempat dibawa ke Mapolresta Samarinda. Di sana, ia juga tak banyak bicara. Kemudian ia dibawa pulang oleh keluarganya.
Agnes mengikuti prosesi wisuda, Sabtu (29/3) pagi. Sore hari, ia ke Plaza Mulia bersama ibunya. Tak diketahui sebabnya, ia memisahkan diri. Keluarga waswas dan melaporkan kejadian itu ke polisi.
(try/try)