Tersangka yang merupakan warga Jalan Amarta, Krobokan, Kota Semarang itu mengaku awalnya ia ditabrak oleh korban saat berboncengan dengan rekannya, Badawi Alwi (20). Kemudian korban justru meminta ganti rugi, tapi karena pelaku tidak punya uang, korban memukulnya.
"Saya ditabrak, dia minta ganti rugi. Saya dipukul, ya saya balas," kata Dewa di Mapolrestabes Semarang, Selasa (1/4/2014).
Tersangka yang tidak terima kemudian membalas perlakuan korban dan mengejarnya ke lobi hotel. Dewa kemudian melemparkan helm putih yang dibawanya, kemudian menghajarnya dengan memukul dengan tangan, gagang pel milik hotel, dan menusukkan pisau lipat yang dibawanya ke dada korban.
"Saya tusuk empat kali di dada kanan dan dada kiri," ujarnya.
Selain tersangka, diamankan dua saksi yaitu Denby ardiansyah (24) dan Badawi Alwi. Dalam rekaman CCTV, Badawi terlihat ikut mengampiri Dewa dan korban yang sedang bergumul di lobi hotel.
"Kalau saya tidak tahu, habis dia (Dewa) tabrakan saya jalan terus," ujar Denby.
Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Djihartono mengatakan pihaknya saat ini masih mendalami apakah aksi yang dilakukan pelaku direncanakan atau tidak. Dari keterangan yang diperoleh, pelaku dan korban tidak saling kenal.
"Kami dalami apakah spontan apa di rencanakan. Akan kami kenakan pasal berlapis, pembunuhan dan penganiayaan," kata Djihartono.
Diketahui peristiwa terjadi hari Senin kemarin sekitar pukul 01.00. Dalam rekaman CCTV terlihat jelas pelaku menghajar korban. Saat itu korban masih bisa berjalan sambil memegang bagian depan tubuhnya. Namun ternyata ia terluka parah hingga akhirnya tumbang di depan konter handphone tempatnya bekerja di jalan Cokro Kembang No 164, Krobokan, Semarang tidak jauh dari lokasi.
Setelah memeriksa para saksi dan rekaman CCTV, tim Resmob Polrestabes Semarang yang dipimpin Kanit Resmob AKP Kadek Adi didampingi Panit I, Iptu Willy Budiyanto dan Panit II Aiptu Janadi langsung melakukan pengejaran dan berhasil menangkap pelaku di rumahnya beserta barang bukti pisau lipat.
Menurut pelaku yang bekerja sebagai penjual aksesoris handphone di Jalan Gajah, pisau tersebut selalu dibawa di dalam tas untuk berjaga kalau pulang malam.
"Ya untuk jaga-jaga, kan pulangnya malam," ujar Dewa.
(alg/ndr)