Fakrurrazi dibawa dari RS Bireuen ke RSUZA Banda Aceh, Selasa (1/4/2014) sekitar pukul 11.00 WIB. Ia akan menjalani operasi pengangkatan proyektil peluru yang bersarang di tulang belakang dan dan tulang rusuk. Di rumah sakit, ia ditemani oleh istri dan beberapa kerabatnya.
Nuriah (35), istri Fakrurrazi, menceritakan saat kejadian, 11 orang penumpang atau satu keluarga dalam mobil jenis kijang kapsul tersebut. Mobilnya ditembak dari belakang. Pelaku menggunakan sepeda motor matic.
"Keluarga kami tidak terlibat dengan partai. Kami hanya petani," kata Nuriah saat ditemui di Rumah Sakit Zainal Abidin, Jln Teuku Nyak Arief, Banda Aceh, Selasa (1/4/2014).
Menurut Nuriah, suaminya tidak pernah terlibat dengan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dan partai apapun selama ini. Sehari-hari, Fakrurrazi bekerja sebagai petani di Bireuen. Saat kejadian, suaminya meminjam salah satu mobil yang sudah dibalut striker Partai Aceh dan membawa ibunya berobat ke seorang dukun tak jauh dari lokasi kejadian.
Penembakan brutal itu terjadi di Desa Geulanggang Teungoh, Kota Juang, Bireuen, Senin (31/3) sekitar pukul 21.30 WIB. Hingga saat ini, polisi masih menyelidiki kejadian ini.
(try/try)