Jenazah dilepas dari rumah duka di Giri Harja Kelurahan Jelekong Kecamatan Baleendah Kabupaten Bandung sekitar pukul 9.00 WIB untuk kemudian digiring ke lokasi pemakaman yang berjarak sekitar 250 meter dari rumah duka.
Keranda yang telah ditutupi kain hijau dan dihiasi bunga pun digotong oleh sekitar 10 orang anggota keluarga dan kerabat. Dengan berjalan kaki, istri, anak, keluarga dan warga mengiringi di barisan belakang.
Pelayat yang menyemut di sekitar rumah duka pun ikut serta masuk barisan untuk mengantarkan jenazah.
Di sepanjang perjalanan pun terlihat ratusan warga lainnya menanti di pinggir jalan. Tak sedikit mereka yang menitikan air mata.
"Lailahailallah..Lailahailallah.." seru para pengantar sambil berjalan bersama-sama sambil berjalan.
Terlihat istri sang dalang, Nenah Hayati yang mengenakan gamis hitam dan jilbab hitam berjalan di belakang jenazah sambil dipayungi. Kepalanya menunduk sambil menutuppi mulutnya dengan tisu. Matanya terlihat sembab.
Namun ribuan pengantar hanya bisa mengantar sampai mulut gang menuju makam. Karena lokasi makam yang mengecil dan buntu. Hanya keluarga yang diprioritaskan untuk bisa masuk ke area makam, sementara warga lainnya hanya bisa memadati gang.
Hingga saat ini, masih dilakukan persiapan pemakaman.
(tya/ern)