Seperti dilansir dari AFP, Senin (31/3/2014), Daily Mail menulis setelah pencarian MH370 yang panjang dan melelahkan selama tiga minggu, anggota keluarga Zaharie menyebut bahwa pria tersebut dalam keadaan 'terganggu'. Zaharie juga ditulis dalam keadaan yang di ujung tanduk karena berencana menceraikan sang istri yang telah bersamanya selama 30 tahun.
Hal tersebut langsung dibantah sang anak yang mengatakan bahwa laporan Daily Mail tersebut palsu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Semoga Tuhan mengampuni jiwa Anda. Bagaimanapun Anda memohon, saya tak akan memaafkan Anda atas hal ini," tambah wanita berusia 28 tahun tersebut.
Namun AFP tak dapat mengkonfirmasi komentar tersebut karena akun Facebook Aishah telah diproteksi. Wanita itu juga tidak memberikan respons terhadap pesan pribadi yang disampaikan AFP.
Mengutip sebuah sumber dari keluarga sang pilot, artikel itu menyebutkan istri Zaharie, Khanum Mustafa Khan, kepada penyidik mengaku bahwa Zaharie berhenti berbicara dengannya satu minggu sebelum kejadian. Di dalam tabloid tersebut juga disebutkan bahwa Aishah berkata 'Dia tidak seperti ayah yang kukenal. Dia tampak terganggu dan seperti kehilangan arah'.
Kepolisian Malaysia telah mengajukan pertanyaan kepada keluarga Zaharie dan kopilot Fariq sejak penemuan simulator pesawat di rumah Zaharie, namun tak ada bukti yang mengarah kepada seseorang. Sebelumnya, pemimpin oposisi Malaysia Anwar Ibrahim juga mengkritik pemberitaan Daily Mail yang menyebutkan bahwa Zaharie merupakan pendukung fanatik Anwar.
Sebuah akun Facebook bernama "Sahabat Kapten Zaharie MH370" yang dibuat oleh teman-teman sang kapten, juga mengekspresikan rasa kecewa mereka terhadap artikel Daily Mail. Akun tersebut saat ini telah memiliki 25 ribu pengikut.
Keluarga Zaharie hingga saat ini memang memilih untuk menjauh dari media, namun anak lelaki Zaharie, Ahmad Seth (26) beberapa waktu lalu bersedia diwawancara The Strait Times untuk membantah spekulasi bahwa sang Ayah sengaja membelokkan MH370 untuk tujuan jahat. Kerabat serta teman-teman Zaharie juga memberikan dukungan terhadap sang pilot yang telah mengabdi kepada Malaysia Airlines selama 33 tahun tersebut.
(rni/nrl)