"Poros tengah tidak semudah dulu. Dulu lebih mudah sekarang sulit sekali. Sehingga, saya tadi mengatakan boleh berbeda mazhab, beda partai, tapi lihatlah ada hal yg mengganggu kita semua, yaitu ketidakadilan. Padahal dua pilar kita ini menyuruh adil. Keadilan sosial dan kemanusian yang beradab," kata Amien usai acara tabligh akbar pengajian politik Islam, di Masjid Al-Azhar, Jl Sisingamangaraja, Jaksel, Minggu (30/3/2014).
Amien menganggap, kekuatan muda yang menguasai politik sekarang tidak sekuat ketika jaman Presiden Soeharto. Kekuatan muda yang dimaksudnya sekarang telah menguasai opini publik.
"Perubahan sudah jauh sekali. Jadi waktu pak Harto turun itu, kekuatan muda, dalam mencengkeram politik tidak sekuat dulu. Sekarang ini, kekuatan muda mencengkeram politik lebih hebat lagi. Jadi muda itu menguasai media massa, menguasai sebagian politisi, menguasai anak politik dan lain-lain," kata Amien.
Meski begitu, Amien tidak serta merta menyebut kepada siapa tudingannya tertuju. "Saya tidak menuding siapa pun, tapi, saya paham saya ceritakan apa adanya," pungkas mantan Ketua PP Muhammadiyah ini.
(dha/try)