"Pemilihan TPU Tegal Alur dikarenakan masih ada lahan yang tersedia dan juga lokasinya tidak terlalu jauh," ujar Kasudin Pemakaman M Yuswardi kepada wartawan, Minggu (30/3/2014).
Yuswardi mengatakan, saat ini pihaknya masih mendata nama-nama ahli waris pemilik makam. Dikarenakan makan tersebut sudah tidak bernisan dan sudah tidak bisa dikenali.
"Sosialisasi baru akan dilakukan. Kondisi makam yang sudah sulit diidentifikasi satu persatu kiranya lebih mudah dikubur secara masal. Sosialisasi dilakukan sambil proses pengeringan," ujarnya.
Untuk dana pemindahan, Yuswardi mengatakan belum ada. Namun diperkerkirakan akan menelan anggaran sebesar Rp 4 miliar.
"Rincian untuk biaya operasional penggalian dan bahan-bahan lainnya per makam mencapai Rp 1 juta. Kalau ada 3810 makam maka biayannya Rp 4 miliar. Namun itu hanya sebatas rincian saja. Kalaupun terlaksana kami mengusulkan akan melalui anggaran belanja tambahan (ABT)," tutupnya.
(spt/vid)