"Saya itu mulai tahun 2005 sudah diajak SBY untuk masuk Demokrat, tapi karena saya ingin netral saja sampai saya selesai gubernur 2007, maka saya janjikan 'nanti saja Pak, kita rembuk lagi kalau saya sudah pensiun'," ujar Sutiyoso.
Hal itu disampaikan Sutiyoso ketika memberikan pidato politik di depan ratusan purnawirawan dan janda purnawirawan TNI β Polri ketika penandatangan kontrak politik, di media center PKPI, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (29/3).
Sutiyoso yang biasa disapa Bang Yos menceritakan kisah akhirnya dia memimpin PKPI. Sebelum sempat mengiyakan ajakan SBY, Sutiyoso keburu mendapat tawaran dari partai lain.
"Menjelang pensiun, saya malah ditelepon sama Pak Jenderal Edi Sudrajat (Jenderal TNI Purnawirawan)," katanya. Sutiyoso.
Dikatakan dia, Edi Sudrajat, sang purnawirawan yang saat itu sudah sakit-sakitan memberikan 'wasiat'.
"Nanti kalau ada apa-apa terkait saya ini, tolong pimpin partai yang dibentuk oleh senior-seniormu, PKPI ini. Anda lanjutkan, saya tidak melihat figur lain," kata dia mengutip pesan Edi.
Sutiyoso pun mengaku sempat galau memilih antara menerima tawaran SBY atau Edi. Tetapi kedua tawaran, yang sama-sama dari koleganya di lingkungan tentara itu, membuatnya meyakinkan diri menjadi politisi partai.
"Saya jadi mau jawab gimana. Kalau 2005 junior saya yang jadi presiden itu minta saya masuk ke partainya. Sekarang senior saya ini yang paling saya segani meminta saya memimpin partainya. Ya saya jawab, Insya Allah Pak nanti kalau saya sudah enggak jadi gubernur," kata dia yang akhirnya memilih PKPI dibanding Demokrat.
(ros/aan)