"Pertama, survei ini tergantung metodologi, segmentasi, dan menurut masyarakat, saya ini tidak disurvei, dan masyarakat disodorkan nama tokoh tanpa ada nama Rhoma. Menurut saya, lembaga survei tidak linear dengan fakta yang sebenarnya," ujar Rhoma usai kampanye PKB di Lapangan Al Bayyina, Jagakarsa, Jaksel, Sabtu (29/3/2014).
Rhoma mencontohkan hasil survei dengan pemilihan gubernur Jakarta beberapa waktu yang lalu. Walaupun calon lain diunggulkan, namun saat akhirnya Jokowi-Ahok yang memenangkan pilgub.
"Dulu survei membuktikan Foke-Nara lebih tinggi dari Jokowi-Ahok, tapi nyatanya Jokowi yang menang, jadi itulah, lembaga survei tidak linear dengan kenyataan," tuturnya.
Survei Charta Politika mencatat popularitas capres PKB ini berada di nomor urut 7 dengan raihan 81,2%. Namun tingkat kesukaan masyarakat yang mengenal Rhoma hanya 38,4%.
(rni/aan)