Awalnya Tak Saling Kenal, Keluarga Penumpang MH370 di China Saling Dukung

Awalnya Tak Saling Kenal, Keluarga Penumpang MH370 di China Saling Dukung

- detikNews
Jumat, 28 Mar 2014 18:02 WIB
Keluarga penumpang MH370 di Beijing Reuters)
Beijing - Dua puluh hari lalu, orang-orang ini tidak saling mengenal satu sama lain. Tapi sekarang, keluarga penumpang pesawat Malaysia Airlines (MAS) MH370 asal China ini memiliki ikatan kuat dan saling mendukung satu sama lain.

Berasal dari berbagai wilayah China, para keluarga penumpang MH370 tentu memiliki latar belakang berbeda-beda. Ada yang berpenampilan trendi dan membawa telepon genggam mahal. Ada juga yang jauh datang dari pinggiran China, dengan warna kulit terbakar matahari karena bekerja di luar ruangan setiap harinya.

Sejak MH370 dinyatakan hilang pada 8 Maret lalu, para keluarga penumpang terus berkumpul di sebuah hotel di Beijing untuk menunggu informasi perkembangan terbaru mengenai pesawat yang membawa keluarga tercinta mereka. Akhir-akhir ini, keluarga penumpang MH370 di Beijing menjadi sorotan media internasional. Aksi protes keras mereka lakukan serta berbagai kritikan terus dilontarkan pada pemerintah Malaysia terkait penanganan MH370.

Dalam artikel yang ditulis wartawan BBC News di Beijing, Celia Hatton dan dilansir BBC, Jumat (28/3/2014), terungkap sisi lain keluarga penumpang MH370 di Beijing. Disebutkan bahwa dalam beberapa minggu terakhir keluarga penumpang di Beijing mulai belajar untuk bekerja sebagai satu kesatuan kelompok.

Mereka menunjuk semacam 'dewan perwakilan' yang beranggotakan sekitar 10 orang dan bertugas menjadi juru bicara bagi seluruh keluarga penumpang MH370 asal China. Kinerja mereka sangat berdedikasi, bahkan hingga pukul 02.00 waktu setempat, salah satu keluarga penumpang mengirimkan pesan dalam forum sebagai sarana komunikasi mereka.

"Saya baru saja menyelesaikan draf hasil pertemuan kita hari ini dan saya sudah mempostingnya secara online," tulisnya. Beberapa menit kemudian, keluarga penumpang lainnya membalas. "Beristirahatlah. Kamu sudah melakukan yang terbaik," ucapnya.

Sebagian besar obrolan keluarga penumpang via online banyak difokuskan pada waktu diskusi dan strategi yang bisa mereka gunakan untuk mendorong otoritas Malaysia agar memberikan lebih banyak informasi soal MH370. Salah satu keluarga penumpang yang memiliki kemampuan menulis bahkan meminta mereka bertemu di ruang ibadah di hotel untuk membantu membuat draf permohonan keluarga penumpang yang akan dikirimkan ke pemimpin China, demi meminta bantuan pencarian MH370.

Dr Paul Yin, seorang psikolog yang selalu mendampingi keluarga penumpang, mencoba menjelaskan secara psikologi mengenai kondisi keluarga penumpang di China yang selama ini terlihat agresif. Reaksi keras berupa penyangkalan dan kemarahan yang diberikan keluarga penumpang pasca pengumuman MH370 jatuh ke Samudera Hindia oleh PM Malaysia Najib Razak, menurut Dr Yin, adalah reaksi wajar.

Lambat laun, sebut Dr Yin, sikap keluarga penumpang akan melunak dan akhirnya mereka bisa menerima hal buruk yang menimpa keluarga mereka. "Mereka sedang memeluk kepastian sekarang. Proses penyembuhan akan segera dimulai," terangnya.

Menangani 20-30 orang keluarga penumpang di hotel tersebut, Dr Yin paling mengkhawatirkan keluarga penumpang yang sudah berusia lanjut, yang kehilangan anak atau cucu mereka di dalam MH370. Menurut Yin, banyak keluarga penumpang yang merasa stres dan meninggalkan hotel, namun tak lama kemudian mereka kembali lagi.

Dr Yin menyadari bahwa banyak orang di luar sana yang melihat bahwa kemarahan keluarga penumpang MH370 di Beijing terhadap otoritas Malaysia merupakan aksi yang tidak irasional dan tidak beralasan. Seharusnya hal ini dilihat secara bijaksana.

"Ketika Anda mengalami hal yang sama sekali tidak pernah dialami orang lain, memang tidak ada orang lain yang bisa memahami emosi mereka," tutur Dr Yin.

Orang-orang ini, sebut Dr Yin, merupakan "orang-orang paling kesepian di Bumi". "Dan itulah mengapa, saya pikir, keluarga penumpang tetap tinggal di sini, di hotel ini, karena setidaknya di sini mereka merasa ada orang yang memahami mereka," tandasnya.


(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads