KPI Temukan Iklan Menyerang Jokowi di 3 Stasiun TV

KPI Temukan Iklan Menyerang Jokowi di 3 Stasiun TV

- detikNews
Jumat, 28 Mar 2014 16:59 WIB
Calon Presiden dari PDI Perjuangan Joko Widodo
Jakarta - Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) melakukan pemantau terhadap iklan kampanye dan politik di televisi. Salah satunya diduga adalah iklan untuk menyerang Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi) yang juga calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.

Iklan dengan tagline 'Ku Tagih Janjimu' itu menurut Wakil Ketua KPI Idy Muzayyad ditayangkan di 3 stasiun TV yakni; Global TV, MNC TV dan RCTI.

"Kami temukan iklan politik versi kutagih janjimu. Itu bukan iklan kampanye, tapi iklan politik yang bermasalah," kata Idy Muzayyad dalam jumpa pers di kantor Badan Pengawas Pemilu, Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (28/3/2014).

Menurut Idy ada 4 masalah dalam iklan tersebut. Pertama dari sisi pesan yang ingin disampaikan ada nuansa menyerang. Kedua, menurut Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (PPPI), kalau mencantumkan atau tampilkan gambar wajah seseorang harus seizin dari orang bersangkutan.

"Kebetulan menampilkan wajah Jokowi. Ini nggak tahu sudah izin apa belum. Dan ketiga, iklan itu harus jelas siapa yang pasang. Tak mungkin hantu yang pasang. Di situ nggak jelas siapa yang pasang," papar Idy.

Masalah keempat, sumber cuplikan video yang ditayangkan di iklan tersebut harusnya jelas. Iklan tersebut menayangkan kampanye Jokowi saat pemilihan gubernur DKI Jakarta, tapi tak disebut sumber video tersebut.

"Dari gugus tugas kami sudah minta dihentikan, karena kalau tidak preventif ke depan apalagi Pilpres masih lama bisa muncul beragam iklan yang saling menyerang," kata Idy. Saat ini menurut dia KPI berkoordinasi dengan Bawaslu dan Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (PPI) untuk menyelesaikan masalah ini.

(iqb/erd)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads