Mahasiswa itu tergabung dalam Himpunan Aksi Mahasiswa Sunan Gunung Djati (Hamas). Dalam aksinya mereka membawa sejumlah spanduk dan juga keranda mayat. Massa juga sempat membakar ban.
Mahasiswa menyesalkan pernyataan rektor saat peresmian gedung kampus yang dilakukan oleh Suryadharma Ali pada Rabu, 26 Maret lalu. Saat itu rektor dalam sambutannya menyatakan bahwa UIN Bandung mendukung pencapresan Suryadharma Ali pada Pemilu 2014.
"Ini sudah mencederai idealisme serta independensi kampus UIN sebagai lembaga pendidikan. Sikap rektor ini tidak etis dan tidak pantas sebagai seorang pimpinan institusi akademik," ujar korlap aksi.
Sesuai peraturan pemerintah No 5 tahun 1999 yang diperbaharui dengan PP No 12 tahun 1999, lembaga negara dan PNS harus independen, barang siapa melanggar bisa diberhentikan secara tidak hormat.
Karena itu Hamas mendesak rektor untuk mundur dari jabatannya. Hamas juga meminta rektor meminta maaf pada civitas akademik serta mencabut pertanyatannya tersebut.
Massa mengakhir aksinya sekitar pukul 11.00 WIB. Mereka mengancam akan kembali dengan massa yang lebih banyak apabila, tuntutan mereka tidak dipenuhi dalam 1x24 jam. Hingga saat ini, Rektor Dedi Ismatuloh belum bisa dikonfirmasi terkait aksi ini.
(ern/try)