"BPJS isu yang banyak dibicarakan masyarakat. Jadi banyak hal yang dibicarakan semula tanggapan negatif, tapi akhir-akhir ini yang positif semakin meningkat dan yang negatif semakin berkurang," ujar Agung.
Sang menteri menyampaikan hal ini dalam acara seminar nasional bertajuk 'Evaluasi Operasional BPJS Kesehatan: Jaminan Kesehatan Nasional Tingkatkan Kesejahteraan Rakyat' di gedung Kemenko Kesra, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (28/3/2014). Turut hadir Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi dan Dirut BPJS Kesehatan Fahmi Idris, serta jajaran BKKBN.
Menurut Agung, BPJS Kesehatan terus berbenah terhadap persoalan seperti sosialisasi dan pelayanan rumah sakit terhadap peserta BPJS. Walau begitu, Agung menilai SJSN dan BPJS Kesehatan optimal.
"Sebagai satu sistem besar dan baru, BPJS Kesehatan tentu jauh dari sempurna. Banyak masalah di lapangan perlu diperhatikan, aspek regulasi dan operasional terus dibenahi, kalau tidak maka sistem ini akan rapuh," ujar Agung.
Politisi Gollkar ini menambahkan, banyak negara yang menerapkan sistem jaminan sosial serupa dan berhasil. Namun ada pula yang gagal, sehingga Agung berharap BPJS Kesehatan terus berbenah.
"Program ini harus benar-benar terjaga. Saya meyakini BPJS Kesehatan telah berusaha melaksanakan program secara maksimal. Kemenkes juga telah menerbitkan regulasi agar pelayanan kesehatan yang diberikan benar-benar berkualitas," ujar Agung.
"Namun hal ini dirasakan belum menjawab kegelisahan masyarakat. Pemerintah terbuka terhadap masukan dalam menjalankan fungsinya, sekaligus mendorong peran aktif brbagai pemangku kewenangan program SJSN. Semua tercatat dan sudah ada solusinya, tentu bertahap diselesaikan," kata Agung menambahkan.
(vid/fjr)