Cerita Ruri yang Membersihkan Museum Bahari Selama 10 Tahun

Cerita Ruri yang Membersihkan Museum Bahari Selama 10 Tahun

- detikNews
Jumat, 28 Mar 2014 10:05 WIB
Foto: Bagus/detikcom
Jakarta -

Bangunan di sebelah utara Jakarta itu nampak bergaya arsitektur Belanda. Lengkap dengan menara pandang yang merupakan mercusuar kuno, bangunan bersejarah itu seperti pelabuhan namun tak terletak di tepi laut.

Bangunan berusia ratusan tahun itu kini dimanfaatkan sebagai Museum Bahari, di mana pengetahuan kebaharian tersimpan rapi untuk bekal generasi ke generasi. Nampak sibuk dalam museum yang tengah sepi di hari kerja adalah Ruri (41), seorang petugas kebersihan museum.

"Kurang lebih 10 tahun saya bekerja sebagai petugas kebersihan museum. Awalnya yang saya bersihkan hanya perahu-perahu tua yang dipajang di museum ini. Waktu itu memang museum ini hanya ada itu saja," ujar Ruri saat berbincang dengan detikcom di Museum Bahari, Jl. Pasar Ikan, Jakarta Utara, Rabu (19/3/2014).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tangan kanan Ruri memegang sapu kecil sementara tangan kiri menggenggam cairan dalam wadah semprot. Dengan hati-hati dia menyapu debu-debu pada objek yang dipamerkan dalam museum.

Sebuah ruangan yang sepertinya baru saja dibuat nampak masih segar. Berbeda dengan kebanyakan museum yang dianggap membosankan, ruangan baru itu menampilkan hal baru dari yang sebelumnya belum ada di Museum Bahari.

"Sekarang ada patung-patung ini. Mereka ini adalah para tokoh-tokoh maritim dunia. Ada Marcopolo, Cornelis de Houtman, Fatahillah, dan banyak yang lainnya. Mereka semua saya yang bersihkan," kata Ruri.

Patung-patung itu tampak hidup dengan latar belakang lukisan yang mempertegas konteks cerita. Beragam cerita pula dapat Ruri petik sebagai panduan hidup untuk selalu berusaha.

"Kalau museum lagi ramai saya juga merangkap sebagai pemandu museum, sekali keliling saya bisa dapat tambahan Rp 35.000," ujar Ruri.

Museum bagi Ruri tak sekedar tempat bekerja di mana orang-orang biasa hanya merasa bekerja di tempat itu tanpa merasa memiliki. Terlebih lagi tak banyak orang yang merasa bangga berada di museum.

Ruri kemudian mengisi ulang air pembersih dari wadah semprotan yang sedari tadi dia genggam di tangan kiri. Selanjutnya dia selusuri lagi sudut demi sudut benda koleksi museum sehingga tak lagi berdebu.

(bpn/van)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads