"Indonesia adalah negara dengan penduduk beragama Islam terbesar di dunia. Indonesia juga merupakan negara dengan ratusan juta penduduk yang majemuk. Pesantren dan santri memainkan peran sentral dalam persatuan bangsa yang majemuk ini.Tanpa persatuan tidak mungkin pembangunan bisa dilakukan," ujar Pramono dalam rilis yang diterima detikcom, Kamis (27/3/2014).
Acara Malam Cinta Rasul juga diisi oleh dakwah dan taushiyah yang dilakukan oleh Ustadz Solmed, KH. Qomarudin (Anggota DPR RI)โ. Sementara pembacaan Kalamullah ayat-ayat Al-Quran dilakukan oleh Qari Internasional, K.H. Mu'Ammar ZA.
Acara yang diinisiasi oleh Anggota DPR/MPR Ratu Siti Romlah ini juga dihadiri oleh Pimpinan Pusat Dewan Masjid Indonesia Munawar Fuad, โdan pengamat dari University Malaya, Malaysia, Prof. Dato' DR. Redzuan Othman.
Indonesia, lanjut Pramono, memiliki sekitar 27 ribu pasantres dengan jumlah 6 juta santri. Santri dan santriwati adalah kekuatan luar biasa yang tidak dimiliki negara lain dan merupakan modal utama Indonesia untuk menjadi bangsa yang besar.
"Mari kita bangun Indonesia dengan menjaga kerukunan dan kedamaian yang dimulai dari rumah dan keluarga kita sendiri," imbau mantan KSAD ini.
Dalam kesempatan ini Pramono didaulat untuk turut menandatangani 'Ikrar Malam Cinta Rasul'. Isinya sebuah komitmen untuk menjalin kebersamaan dalam semangat persatuan dan kesatuan dalam menjalani pembangunan sesuai teladan yang diberikan Nabi Besar Muhammad, dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia, Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, dan UUD 1945.โ
Acara Malam Cinta Rasul ditutup dengan pembacaan Shalawat Nabi yang dipimpin oleh Pendekar Sholawat K.H. Salimul Apip selama 2 (dua) jam tanpa henti.
(mau/kff)