Dikatakan Ahmad Seth, sejak pesawat Boeing 777-200ER tersebut hilang pada 8 Maret lalu, dirinya telah membaca berbagai pemberitaan mengenai pesawat tersebut dan ayahnya. Juga tentang berbagai spekulasi seputar insiden tragis tersebut.
Seth tahu ayahnya dituding sebagai pembajak pesawat tersebut. Namun mahasiswa tersebut membantah keras tudingan tersebut. Dikatakannya, dirinya tahu pria seperti apa ayahnya.
"Saya baca semuanya secara online. Tapi saya mengabaikan semua spekulasi itu. Saya lebih tahu ayah saya," cetusnya seperti dilansir New Straits Times, Kamis (27/3/2014).
"Kami mungkin tidak begitu dekat karena dia sering bepergian. Tapi saya memahami dia," tutur pemuda tersebut.
Menurut sumber, kepolisian Malaysia saat ini dalam posisi meyakini Kapten Zaharie (53) dengan sengaja mengarahkan pesawat ke Samudera Hindia setelah lepas landas pada 8 Maret lalu.
Kepolisian, menurut sumber ini, tidak menemukan bukti adanya kegagalan mesin atau pembajakan yang dilakukan oleh penumpang dalam MH370 yang membawa total 239 orang tersebut.
Sejauh ini, Kepolisian Malaysia telah menginterogasi lebih dari 100 orang terkait penyelidikan hilangnya MH370. Menurut sumber ini, kini kepolisian Malaysia tengah berusaha menggali informasi lebih dalam dari keluarga dan kerabat Kapten Zaharie, terutama terkait perilaku Kapten Zaharie menjelang penerbangan pada 8 Maret saat itu.
Meski tidak menemukan kaitan antara Kapten Zaharie dengan kelompok terorisme manapun, kepolisian tetap mencurigai Kapten Zaharie. Zaharie diyakini merupakan satu-satunya orang di dalam MH370 yang memiliki kemampuan dan pengalaman mumpuni untuk mengendalikan pesawat tersebut. Kepolisian Malaysia tidak meyakini bahwa sang kopilot Fariq Abdul Hamid (27) memiliki kemampuan tersebut.
(ita/nrl)