.webp)
"Klien kami tidak pernah berniat menjual lahan. Malah ingin mempertahankan lahan itu untuk Bunbin. Kami tegaskan, munculnya iklan penjualan lahan Bunbin di situs online itu bukan oleh klien kami. Tidak ada kaitannya," kata Eddy Pusung, kuasa hukum Paiman Sumarno, saat ditemui di kantornya, Jalan Waspada, Kota Bandung, Kamis (27/3/2014).
Eddy menegaskan, pihaknya tak segan-segan menyeret pengiklan itu ke ranah hukum.
Status lahan Bunbin Bandung makin sengkarut. Pemkot Bandung menegaskan sebagai pemilik lahan tersebut. Sementara ahli waris juga keukekuh sebagai pemilik sah tanah.
Beberapa waktu lalu Pemkot Bandung melalui Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD) memperlihatkan bukti kepemilikan lahan Bunbin. Pihak ahli waris pun memiliki bukti-bukti yang dianggap sah.
"Kami siap adu bukti," ujar Eddy.
Meski saling klaim mengantongi bukti-bukti kepemilikan, Pemkot Bandung dan pihak mengaku ahli waris tersebut belum memiliki sertifikat lahan.
Lebih lanjut Eddy menuturkan, kliennya enggan status lahan Bunbin Bandung menjadi polemik berkepanjangan. "Klien kami ingin ada solusi. Persoalan seperti ini 'kan bisa diselesaikan secara kekeluargan," ujarnya.
Langkah segera diambil pihaknya, sambung Eddy, mengirim surat kepada Badan Pertanahan Wilayah Jabar. Dia berharap Badan Pertanahan Jabar memediasi antara kubu Paiman dan Pemkot Bandung.
(bbn/ern)
