"Saya pikir sejarah akan menilai kami dengan baik," ucap Plt Menteri Transportasi Malaysia, Hishammuddin Hussein kepada wartawan dalam konferensi pers di Kuala Lumpur, Rabu (26/3) dan dilansir Straits Times, Kamis (27/3/2014).
Hisammuddin kemudian ditanya bagaimana cara Malaysia untuk memperbaiki citranya yang tercoreng selama penanganan MH370, serta untuk mengobati 'memar' yang diberikan oleh media internasional.
"'Memar', saya pikir itu terlalu kasar karena ini kan belum pernah terjadi sebelumnya," jawabnya.
"Siapa saja yang telah melalui ini, apa yang telah kita lalui... telah menunjukkan kepada saya bahwa kami telah melakukan pekerjaan yang cukup mengagumkan," imbuh Hishammuddin.
Pemerintah Malaysia dihujani kritikan internasional terkait penanganan MH370 yang menghilang sejak 8 Maret. Pemerintah Malaysia dan juga pihak maskapai MAS menyatakan mereka tidak mengetahui di mana keberadaan MH370 dan apa yang menyebabkan pesawat tersebut terbang menyimpang jauh dari rute sebenarnya.
Sikap dan tindakan Malaysia semakin memicu kemarahan publik, terutama keluarga penumpang MH370. Hishammuddin kemudian menyoroti keterlibatan banyak negara dalam operasi pencarian MH370 yang kini difokuskan di Samudera Hindia bagian selatan.
"Tidak banyak negara di dunia yang mampu membuat 26 negara untuk bekerja bersama," sebut Hishammuddin merujuk pada besarnya upaya internasional dalam operasi pencarian MH370.
"Tidak banyak negara bisa membuat pesawat-pesawat paling canggih dari negara-negara dunia untuk datang dan membantu," tandasnya.
(nvc/ita)