Ayahku, Sang Penemu Kotak Hitam

Saat ini, berbagai pihak masih berusaha mencari pesawat Malaysia Air MH370, yang hilang sejak tanggal 8 Maret lalu, di Samudera Hindia Selatan. Salah satu kunci untuk memahami peristiwa hilangnya pesawat tersebut adalah kotak hitam. Alat perekam tersebut pertama kali dibuat oleh orang Australia bernama Dr David Warren.

Ayah David, seorang misionaris, meninggal dalam sebuah kecelakaan pesawat di selat Bass, yang terletak antara pulau Tasmania dan benua Australia, pada tahun 1934.

Saat itu, David masih berusia 8 tahun. Salah satu hadiah terakhir yang ia beri kepada David adalah sebuah radio crystal, yaitu radio sederhana.

Anak David, Meg Warren, bercerita bahwa ilham untuk membuat kotak hitam datang saat ayahnya mendengarkan sebuah konser di radio, dan mengkhayal seandainya ia bisa merekam konser tersebut.

Saat itu, David bekerja di pusat riset aeronautika, dan harus bekerja merancang alat perekam penerbangan itu secara diam-diam. Bahkan, berkali-kali ia disuruh meninggalkan gagasannya tersebut dan bekerja seperti biasa saja, cerita Meg.

Prototipe pertama yang dibuat David adalah perekam suara di ruang kokpit.

David meninggal pada tahun 2010, dalam usia 85 tahun. Prototipe yang ia buat memainkan peran penting dalam proses pengembangan kotak hitam seperti yang kita kenal saat ini.

Atas jasanya pada dunia penerbangan, namanya digunakan oleh sebuah pesawat maskapai Qantas model airbus A380 dan gedung di bandara ibukota Australia, Canberra.

Meg mengaku bahwa penamaan gedung dan pesawat tersebut cukup mengharukan, dan keluarganya sering bercanda bahwa mereka "..diam-diam ingin menaburkan abu jenazahnya di pesawat A380 itu."