"Saya berharap siapa pun presidennya, dia punya keberanian untuk tidak ragu, berpihak jelas kepada rakyat kecil dan buruh migran maka kasus seprti ini berkurang. Pikirkan juga bagaimana menciptakan lapangan kerja di dalam negeri," kata Indra di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (27/3/2014).
Menurut Indra, pola pikir pemerintah saat ini masih melihat buruh migran sebagai buruh kelas tiga. Berbagai masalah masih tak berpihak pada mereka, mulai dari undang-undang, anggaran, hingga masalah kelembagaan.
"UU 39 masih lebih fokus pada penempatan, bukan perlindungan. Ini membuat buruh migran jadi seperti komoditas bisnis. Masalah anggaran kita untuk buruh migran juga tidak memadai. Masalah kelembagaan, masih ada tumpang tindih tanggung jawab," tutur politisi PKS ini.
Indra tak mempermasalahkan bila ada beberapa tokoh partai politik baik capres maupun caleg yang kemudian membantu Satinah atau TKI lainnya untuk meningkatkan citra mereka. Hal yang terpenting adalah Satinah selamat.
"Kalau saya melihat begini, siapa pun yang membantu orang tertindas, yang penting dia diselamatkan," pungkasnya.
(trq/trq)