Simulator penerbangan tersebut disita kepolisian Malaysia dari rumah Kapten Zaharie, beberapa hari setelah MH370 hilang kontak. Penyidik Malaysia berusaha memeriksa simulator tersebut untuk mencari tahu petunjuk terkait MH370.
Namun terungkap bahwa sebagian besar data dalam hard drive simulator tersebut sengaja dihapus sebelumnya. Otoritas Malaysia pun meminta bantuan Biro Investigasi Federal Amerika Serikat (FBI) untuk membantu memulihkan data-data yang telah dihapus tersebut.
Direktur FBI James Comey menuturkan bahwa tim ahli masih terus bekerja berkejaran dengan waktu untuk menyelesaikan analisa mereka atas simulator tersebut. Tentunya dengan harapan bahwa data-data yang berhasil dipulihkan bisa memberikan petunjuk untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi pada MH370.
"Malaysia memerlukan kemampuan teknis kita, yang melibatkan eksploitasi material forensik komputer tertentu yang mereka serahkan kepada kami. Pekerjaan itu terus berlangsung," tutur Comey seperti dilansir AFP, Kamis (27/3/2014). Comey menyampaikan hal ini di hadapan parlemen AS saat pembahasan Anggaran FBI Tahun 2015.
"Saya tidak ingin membicarakan lebih banyak soal itu secara terbuka, tapi saya mengharapkan hal itu bisa diselesaikan dalam waktu dekat, dalam satu atau dua hari lagi," imbuhnya.
Namun Comey tidak menyampaikan lebih lanjut apakah hasil analisa FBI nantinya akan diungkap ke publik atau tidak.
Kepolisian Malaysia memeriksa lebih mendalam simulator milik Kapten Zaharie tersebut setelah menemukan indikasi bahwa MH370 sengaja berubah jalur dan terbang menyimpang jauh dari rute seharusnya. Diduga kuat ada seseorang di dalam pesawat yang sengaja mengatur perubahan jalur tersebut.
(nvc/ita)