Cari Penyebab MH370 Berakhir di Samudera Hindia, Malaysia Teliti Data Satelit

Cari Penyebab MH370 Berakhir di Samudera Hindia, Malaysia Teliti Data Satelit

- detikNews
Rabu, 26 Mar 2014 11:36 WIB
Markas Inmarsat di London (Reuters)
Kuala Lumpur - Penyelidikan terkait pesawat Malaysia Airlines (MAS) MH370 masih terus dilakukan. Kini, para penyelidik tengah meneliti data satelit untuk mencari tahu apa yang membawa MH370 ke area terpencil di Samudera Hindia bagian selatan tersebut.

Penelitian data satelit tersebut bertujuan untuk mencari tahu apakah MH370 sengaja diarahkan ke lokasi tersebut utnuk dijatuhkan ke laut, atau terbang dengan autopilot hingga mencapai lokasi terpencil tersebut. Demikian seperti disampaikan seorang sumber yang memahami penyelidikan yang kini dilakukan otoritas Malaysia kepada Wall Street Journal (WSJ) dan dilansir The Malaysian Insider, Rabu (26/4/2014).

Data satelit yang dimaksud adalah data satelit Inggris, Inmarsat yang mendasari otoritas Malaysia menyimpulkan bahwa MH370 berakhir atau jatuh di Samudera Hindia bagian selatan.

"Jika dan ketika kami mendapatkan lokasi yang lebih tepat, maka kami akan mampu untuk menentukan apakah pesawat mengudara dengan autopilot atau pesawat sengaja diterbangkan ke sana," ucap sumber tersebut.

"Dengan jumlah bahan bakar yang ada di dalam pesawat, apakah pesawat itu pergi ke lokasi paling terpencil? Atau apakah pesawat mengambil jalur memutar?" imbuhnya.

Analisa baru data satelit Inmarsat yang disebutkan oleh Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri Najib Razak pada Senin (24/3) malam, telah memicu pengalihan fokus pencarian ke koridor selatan dan meninggalkan koridor utara. Sinyal 'ping' terakhir yang diterima satelit Inmarsat menunjukkan indikasi kuat bahwa MH370 kini berada di Samudera Hindia.

Terkait penyelidikan ini, aparat Malaysia juga telah menyelidiki latar belakang pilot Kapten Zaharie Ahmad Shah dan kopilot Fariq Abdul Hamid merujuk pada indikasi bahwa sistem komunikasi MH370 dimatikan dengan sengaja. Namun demikian, belum ada bukti kuat ataupun motif yang mengarah pada aktivitas sabotase terhadap MH370.

"Jika Anda ingin membuangnya ke tempat paling terpencil, jika memang itu yang terjadi, Anda tentu harus menelikung untuk melakukannya. Pada tahap ini, siapa yang tahu mengapa?" tutur sumber tersebut kepada WSJ.

Masih menurut sumber tersebut, otoritas Malaysia kini masih berpegang pada semua opsi yang ada. "Beberapa orang meyakini teori bahwa tindakan disengaja tersebut. Kami tidak mengesampingkan apapun," ucapnya.

Dalam konferensi pers pada Rabu (25/3), Inspektur Jenderal Polisi Tan Sri Khalid Abu Bakar menolak untuk mengungkapkan hasil penyelidikan sementara. Dia beralasan, pengungkapan informasi akan mempersulit penyelidikan.

Sementara itu, dalam laporannya, WSJ menyebutkan bahwa penyelidikan kini fokus pada pencarian kotak hitam pesawat. Meskipun kesempatan untuk menemukannya semakin tipis dari hari ke hari, mengingat sinyal yang dipancarkan kotak hitam akan berhenti jika bateri habis, setelah 30 hari semenjak pesawat hilang kontak.


(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads