3 Jawaban Ahok Kala Menangkis Serangan BBM Hoax

3 Jawaban Ahok Kala Menangkis Serangan BBM Hoax

- detikNews
Rabu, 26 Mar 2014 07:17 WIB
3 Jawaban Ahok Kala Menangkis Serangan BBM Hoax
Jakarta - Wagub DKI Basuki T Purnama atau biasa disapa Ahok kerap mendapat serangan lewat pesan berantai atau broadcast message (BBM). Pastinya isi BBM hoax itu tak benar. Ahok pun menjawab lugas serangan lewat BBM itu mulai dari urusan tanggul Ciliwung sampai pendongkelan dirinya.

"Tuhan saja ada yang nggak suka," kata Ahok di balai kota DKI, Selasa (25/3/2014).

Berikut jawaban-jawaban Ahok saat menghadapi serangan pesan berantai yang mendiskreditkan dirinya:


1. Ahok Tepis Pesan Berantai Soal Penggulingan Dirinya

Ahok pada Oktober 2013 lalu pernah dipojokkan soal pesan berantai yang mengatasnamakan dia. Pesan via BBM itu menyebar dan bertuliskan curhatan Ahok soal penggulingan dirinya oleh massa ormas.

Pangkal musababnya karena Ahok membela Lurah Susan yang tengah ramai didemo warga Lenteng Agung, Jaksel.

Ahok tegas menyebut BBM yang mengatasnamakan dirinya itu fitnah. Ahok mensinyalir ada orang-orang tertentu yang ingin mengadu domba dirinya dan ormas tersebut.

Kala itu, melalui akun Twitter-nya, @basuki_btp, Ahok juga mengeluarkan klarifikasi atas pesan berantai palsu tersebut.

"Selamat sore, perlu saya luruskan bahwa saya tdk pernah mengeluarkan statement provokatif spt yg tersebar di broadcast BBM. Trims," tulis Ahok.

1. Ahok Tepis Pesan Berantai Soal Penggulingan Dirinya

Ahok pada Oktober 2013 lalu pernah dipojokkan soal pesan berantai yang mengatasnamakan dia. Pesan via BBM itu menyebar dan bertuliskan curhatan Ahok soal penggulingan dirinya oleh massa ormas.

Pangkal musababnya karena Ahok membela Lurah Susan yang tengah ramai didemo warga Lenteng Agung, Jaksel.

Ahok tegas menyebut BBM yang mengatasnamakan dirinya itu fitnah. Ahok mensinyalir ada orang-orang tertentu yang ingin mengadu domba dirinya dan ormas tersebut.

Kala itu, melalui akun Twitter-nya, @basuki_btp, Ahok juga mengeluarkan klarifikasi atas pesan berantai palsu tersebut.

"Selamat sore, perlu saya luruskan bahwa saya tdk pernah mengeluarkan statement provokatif spt yg tersebar di broadcast BBM. Trims," tulis Ahok.

2. BBM Hoax Permintaan Maaf Ahok Soal Tanggul Ciliwung

Pada Januari 2014 lalu, isi pesan berantai soal pembukaan tanggul Kali Ciliwung beredar. Isinya memojokkan Ahok.

Dipesan itu disebutkan kalau Ahok meminta maaf atas pembukaan tanggul Kali Ciliwung yang akan berimbas pada banjir di sejumlah wilayah Jakarta.

Ahok membantah isi BBM hoax itu. Menurut dia, jelas-jelas isi BBM itu kebohongan.

"Bikinnya sih hebat, ya. Seolah-olah Ahok paling berani dan jadi lembut banget pakai minta maaf," kata Ahok.

"Saya ajarin bikin fitnah yang lebih mantep," tambah mantan Bupati Belitung Timur tersebut.

2. BBM Hoax Permintaan Maaf Ahok Soal Tanggul Ciliwung

Pada Januari 2014 lalu, isi pesan berantai soal pembukaan tanggul Kali Ciliwung beredar. Isinya memojokkan Ahok.

Dipesan itu disebutkan kalau Ahok meminta maaf atas pembukaan tanggul Kali Ciliwung yang akan berimbas pada banjir di sejumlah wilayah Jakarta.

Ahok membantah isi BBM hoax itu. Menurut dia, jelas-jelas isi BBM itu kebohongan.

"Bikinnya sih hebat, ya. Seolah-olah Ahok paling berani dan jadi lembut banget pakai minta maaf," kata Ahok.

"Saya ajarin bikin fitnah yang lebih mantep," tambah mantan Bupati Belitung Timur tersebut.

3. BBM Hoax Diskreditkan Ahok Bila Jadi Gubernur DKI

Lagi-lagi Ahok diserang pesan berantai hoax. Kali ini momennya terkait pencapresan Jokowi. Apabila Jokowi memenangkan Pilpres, otomatis Ahok yang naik jadi gubernur.

Nah, soal ini yang dibahas di BBM hoax yang beredar Selasa (25/3) lalu.

Isi BBM itu bahkan dikait-kaitkan dengan urusan agama. Kolom agama di KTP yang sempat dibahas Ahok salah satu poin yang dijadikan dasar.

Kemudian juga soal upaya Ahok membongkar masjid di TIM. Padahal, Pemprov DKI membongkar masjid itu untuk membangun masjid yang lebih luas dan nyaman.

"Tuhan saja ada yang enggak suka," kata dia di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Selasa (25/3).

"Di Malaysia saja hanya berlaku untuk orang Islam kok label KTP-nya, karena mau melaksanakan hukum syariah. Tapi yang e-KTPnya pun tidak pakai agama loh. Saya juga mau melakukan itu, kalau boleh ya," tambah Ahok.

Soal masjid di TIM Ahok menjamin, akan dibangun yang lebih baik dari yang lama.

"Itu mau kita bangun lebih besar kok. Kalau rumah kecil mau dibangun jadi besar, kan harus dibongkar dulu. Nah kalau masjid itu mau dibikin besar, kasih tau saya bagaimana caranya kalau tidak dengan cara dibongkar," ungkap Ahok.

"Jangan menghasut-hasut atas nama agama tapi malah melenceng, hati-hati," tutup dia.

3. BBM Hoax Diskreditkan Ahok Bila Jadi Gubernur DKI

Lagi-lagi Ahok diserang pesan berantai hoax. Kali ini momennya terkait pencapresan Jokowi. Apabila Jokowi memenangkan Pilpres, otomatis Ahok yang naik jadi gubernur.

Nah, soal ini yang dibahas di BBM hoax yang beredar Selasa (25/3) lalu.

Isi BBM itu bahkan dikait-kaitkan dengan urusan agama. Kolom agama di KTP yang sempat dibahas Ahok salah satu poin yang dijadikan dasar.

Kemudian juga soal upaya Ahok membongkar masjid di TIM. Padahal, Pemprov DKI membongkar masjid itu untuk membangun masjid yang lebih luas dan nyaman.

"Tuhan saja ada yang enggak suka," kata dia di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Selasa (25/3).

"Di Malaysia saja hanya berlaku untuk orang Islam kok label KTP-nya, karena mau melaksanakan hukum syariah. Tapi yang e-KTPnya pun tidak pakai agama loh. Saya juga mau melakukan itu, kalau boleh ya," tambah Ahok.

Soal masjid di TIM Ahok menjamin, akan dibangun yang lebih baik dari yang lama.

"Itu mau kita bangun lebih besar kok. Kalau rumah kecil mau dibangun jadi besar, kan harus dibongkar dulu. Nah kalau masjid itu mau dibikin besar, kasih tau saya bagaimana caranya kalau tidak dengan cara dibongkar," ungkap Ahok.

"Jangan menghasut-hasut atas nama agama tapi malah melenceng, hati-hati," tutup dia.

Halaman 2 dari 8
(ndr/fdn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads