Pengamanan lebih baik untuk bahan-bahan tersebut merupakan salah satu sasaran utama KTT Keamanan Nuklir.
Selain keamanan fisik yang lebih baik, peningkatan keamanan informasi sensitif juga membantu mengurangi kemungkinan aksi teroris dengan bahan radioaktif atau nuklir.
Pemasangan peralatan pendeteksian radiasi akan meningkatkan kemungkinan memperoleh tangkapan saat penyelundupan dan hal ini akan menurunkan kemungkinan orang untuk mencoba menguasai bahan nuklir.
Dalam bidang ini partisipan KTT Keamanan Nuklir telah membuat kemajuan sebagaimana diuraikan dalam Laporan Kemajuan Nasional masing-masing negara.
Hampir semua negara partisipan menyatakan bahwa mereka telah memperbarui atau sedang melakukan tinjauan, memperbarui atau merevisi Undangan-undang (UU) terkait keamanan nuklir, contohnya UU perlindungan fisik, transportasi dan penanganan sumber-sumber radioaktif, dalam rangka untuk mematuhi pedoman internasional dan praktik terbaik.
Sebanyak 28 negara menyatakan telah memasang ekstra sistem deteksi radioaktif di pelabuhan dan pintu pemeriksaan di perbatasan atau telah melengkapi tim pelacak mobile dengan sistem tersebut sejak 2010.
Banyak negara partisipan yang telah mempunyai fasilitas pelatihan di tempat. Sebanyak 12 negara melaporkan bahwa mereka telah mendirikan pusat pelatihan untuk keamanan nuklir, 8 negara lainnya sedang membangun atau mendirikan pusat pelatihan tersebut dan empat lagi sedang mempertimbangkan untuk melakukan hal sama.
(es/es)