.webp)
"Tadi mereka (Dishub) juga masih ngomong-ngomong sama saya supaya bus-bus itu diterima. Lo gue tangkep ntar lo kalau main terima-terima saja," tegas Ahok saat ditemui wartawan di Balaikota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakpus, SElasa (25/3/2014).
Menurut Ahok, bus buatan China itu tak mungkin lagi diterima oleh Pemprov DKI. Sebab, sudah lewat masa tenggat keterlambatan 50 hari.
"Dishub berharap bahwa bus-bus itu bisa diterima. Gimana mau diterima orang sudah lewat 50 hari. Disuruh pilih-pilih yang baik, apa yang mau dipilih," tanya dia.
Dugaan korupsi dalam pengadaan bus TransJakarta ini kini sedang ditangani Kejaksaan Agung (Kejagung). Dia menyatakan hingga kini masih belum mendapat informasi terkait hasil penyelidikannya.
"Saya nggak tahu. Dia (kejagung) nggak ada kewajiban buat lapor sama kita," katanya.
Ahok meminta penegak hukum lain seperti Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) juga ikut turun tangan mengusut pengadaan bus. Siapapun yang 'bermain' dalam proyek pengadaan bus ini, Ahok meminta KPK menangkapnya.
"KPK bisa lihat kalau tidak efektif ditangani Kejagung ya KPK ambil alih juga. Kita lihat sajalah bagaimana proses hukumnya," kata dia.
Terpisah, Kepala Dinas Perhubungan Muhammad Akbar mengaku pihaknya masih belum mengetahui kelanjutan pengoperasian bus-bus baru hasil lelang itu. "Kita masih pelajari ini tentang kelayakannya segala macem," kata dia di Balai Kota.
(ros/mpr)
