Begitulah aksi Prabowo memeriksa kesiapan kadernya di acara kampanye Partai Gerindra. Berbeda dengan calon presiden atau ketua umum partai lainnya yang biasanya memeriksa 'pasukan' dengan mengendarai mobil.
Mantan menantu Presiden Soeharto itu memilih menunggang kuda jenis Lusiano yang didatangkan langsung dari Portugal. Harga per ekor kuda itu disebut mencapai Rp 3 miliar. Ketua Umum Partai Gerindra Suhardi mengatakan, aksi Prabowo naik kuda tersebut bukan sekadar seremonial saja, namun ada pesan yang ingin disampaikan.
βKami ingin menyampaikan pesan, mari berdayakan peternakan, mari kita kembali ke ekonomi kerakyatan,β kata Suhardi saat berbincang dengan detikcom Selasa (25/3).
Menurut Suhardi, Prabowo merasa prihatin dengan kondisi masyarakat saat ini yang lebih mementingkan membeli kendaraan ketimbang hewan ternak. Ironinya pejabat justru menyebut dengan tingginya penjualan kendaraan menandakan ada pertumbuhan ekonomi. βKalau ada keluarga yang memiliki banyak sapi, tidak disebut ada pertumbuhan ekonomi,β kata dia.
Mestinya kepada masyarakat diberi pengertian bahwa dengan memiliki ternak seperti kuda, dan sapi mereka bisa mendapat keuntungan. βCoba dalam tiga tahun satu motor itu jadi berapa?, beda dengan sapi atau kuda. Kuda bisa beranak bahkan harganya bisa Rp 3 miliar,β papar Suhardi.
Prabowo tak sekadar menyampaikan pesan dari atas kuda seharga Rp 3 miliar. Purnawirawan jenderal bintang tiga Tentara Nasional Indonesia itu menurut Suhardi juga giat mengembangkan peternakan. Di komplek kediamannya di Bukit Hambalang, Sentul, Bogor, Prabowo memiliki lahan peternakan. Tak hanya 50-an kuda, namun juga ada ratusan sapi, 800 kambing, dan sejumlah ternak lainnya.
(erd/van)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini