Ada 20 Teknisi Radar Militer di MH370, Teori Konspirasi Kembali Mencuat

Ada 20 Teknisi Radar Militer di MH370, Teori Konspirasi Kembali Mencuat

- detikNews
Senin, 24 Mar 2014 10:23 WIB
Reuters
London - Data baru soal penumpang Malaysia Airlines MH370 muncul. Diketahui ada 20 orang staf senior Freescale Semiconductor, perusahaan asal Amerika Serikat (AS) yang bergerak di bidang telekomunikasi dan gadget untuk radar militer.

Diberitakan Express.co.uk, Senin (24/3/2014), perusahaan itu rupanya baru saja meluncurkan peralatan elektronik baru untuk sistem radar militer sebelum pesawat Boeing 777-200ER MAS menghilang. Peluncuran itu digelar di Amerika Serikat pada 3 Maret 2014.

Dari 20 orang, 12 di antaranya adalah berasal dari Malaysia, sisanya dari China. "Mereka adalah orang-orang dengan latar belakang teknis yang berpengalaman dan mereka orang-orang penting," kata juru bicara Freescale, Mitch Haws.

"Ini adalah kehilangan yang besar bagi perusahaan," sambungnya.

Di antara para pemegang saham Freescale adalah Carlyle Group, sebuah perusahaan investasi swasta yang pernah dinaungi oleh mantan presiden AS George Bush Sr dan mantan perdana menteri Inggris John Major. Carlyle juga pernah memiliki klien top, termasuk Binladin Group, sebuah perusahaan konstruksi yang dimiliki keluarga Osama bin Laden.

Spekulasi liar soal keberadaan 20 staf ini dan kemungkinan pembajakan di MH370 pun bermunculan. Terutama karena pesawat itu tak terdeteksi radar selama terbang berjam-jam ke arah Samudera Hindia. Apalagi Freescale sedang aktif mengembangkan chips untuk radar militer.

Dalam situs resmi Freescale, pernah muncul iklan lowongan untuk mereka yang tahu banyak soal 'penerbangan, radar, komunikasi, panduan misil, peralatan elektronik dan identifikasi teman atau musuh'.

Saat ditanya soal spekulasi ini, Freescale tak mau menjawab, termasuk kemungkinan di antara para staf itu pernah menggarap produk militer


(mad/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads