Bahkan, kebanyakan menurut peneliti dan dosen UI, Teguh Dartanto, caleg berani mengeluarkan hingga di atas Rp 5 miliar. Lalu kemana saja uang itu dibelanjakan?
βBerdasarkan riwayat pemilu 2009, anggaran belanja terbesar para caleg dalam kampanye yakni belanja kertas dan iklan cetak dengan persentase 18 persen,β kata Teguh, Rabu (19/3/2014).
Hal itu disampaikannya dalam seminar bertajuk Menjadi Wakil Rakyat: Investasi dan Relasi Calon Legislatif yang digelar Policy Research Network di Jakarta. Pos belanja berikutnya adalah untuk transporrasi dan komunikasi termasuk akomodasi (17 persen).
Sektor ketiga yakni pakaian jadi dan tekstil (12 persen). Uang para kandidat juga mengalir ke sektor keempat yakni jasa komunikasi seperti biaya kampanye di media (12 persen).
βYang tak kalah besar adalah untuk mobilisasi massa, dalam ekonomi ini masuk ke sektor jasa lainnya, sekitar 12 persenβ kata Teguh.
Sisanya, untuk membiayai saksi, tim pemenangan, konsumsi, dan sebagainya.
(ros/dha)