Para donatur berasal dari berbagai kalangan. Mereka datang langsung melihat kondisi Aisyah yang tinggal dan tidur di atas becak dayung di emperan rumah warga di Jalan Sisingamangaraja, Medan, Sumatera Utara (Sumut).
Termasuk yang datang adalah Cahyo Pramono, eksekutif salah satu perusahaan di Medan. Dia datang bersama rekannya, dan berkomunikasi langsung dengan Aisyah dan ayahnya, Rabu (19/3/2014) malam.
βBanyak yang ingin membantu ini, kita akan mendiskusikan dan mendesain bantuannya seperti apa. Akan dikomunikasikan juga dengan pihak lain yang berkepentingan. Kita sudah melihat situasinya, yang penting bagaimana agar Aisyah dan ayahnya mendapat bantuan segera,β kata Cahyo kepada wartawan.
Disebutkan Cahyo, untuk kepentingan komunikasi, mereka membuka nomor telepon sementara, 0811638383. Jika ada donatur yang ingin membantu Aisyah dalam bentuk apapun, bisa dikomunikasikan lebih lanjut melalui nomor itu.
βTentu ini bersifat sementara, sebelum penanganan secara serius dilakukan lembaga yang berwenang untuk masalah ini,β kata Cahyo.
Cahyo dikenal sebagian publik di Medan sebagai ahli pemasaran dan juga eksekutif perusahaan. Sebelumnya dia pernah mengkoordinir penanganan masalah sejenis, dan mempunyai kelompok donatur yang kerap membantu.
Siti Aisyah sebelumnya sempat sekolah di SD Negeri, Jalan Halat, Medan. Namun hanya duduk di kelas satu, itu pun tidak lama. Sekolah ditinggalkan karena Aisyah harus mengurus ayahnya yang sakit parah. Keduanya tinggal dan tidur di becak barang karena tidak memiliki rumah.
(rul/ahy)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini