Indonesia dan Australia Pimpin Pencarian MAS MH370 di Koridor Selatan

Indonesia dan Australia Pimpin Pencarian MAS MH370 di Koridor Selatan

- detikNews
Selasa, 18 Mar 2014 17:55 WIB
Google Map
Kuala Lumpur - Area pencarian pesawat Malaysia Airlines (MAS) MH370 dipersempit oleh otoritas Malaysia dalam jangka waktu 24 jam terakhir. Indonesia dan Australia memimpin pencarian di koridor selatan sedangkan China dan Kazakhstan memimpin pencarian di koridor utara.

Pelaksana Tugas Menteri Transportasi Malaysia Datuk Seri Hishammudin Hussein menuturkan bahwa otoritas Malaysia telah meminta bantuan dari seluruh pemimpin negara ASEAN untuk mengerahkan aset udara dan laut. Demikian seperti dilansir The Star, Selasa (18/3/2014).

"Ini melibatkan area pencarian yang sangat luas dan pencarian ini tidak mungkin dilakukan sendiri oleh Malaysia. Kami sangat senang bahwa banyak negara yang menawarkan bantuan dan mendukung operasi pencarian," ucap Hishammuddin dalam konferensi pers hari ini di Kuala Lumpur.

Hishammudin menjelaskan, sebanyak 9 negara yang tidak berada di koridor pencarian juga ikut membantu pencarian. Menurutnya, kini total area pencarian mencapai luas 2,24 juta mil laut persegi atau setara 7,6 juta kilometer persegi.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Malaysia Datuk Seri Anifah menambahkan bahwa tidak mungkin banyak negara bergabung dalam pencarian MAS MH370, jika Malaysia tidak memiliki hubungan baik dengan negara-negara tersebut. Hal ini menanggapi munculnya ketegangan antara Malaysia dan otoritas negara lain, terutama China dan Amerika Serikat dalam penanganan insiden ini.

Pencarian besar-besaran MAS MH370 ini melibatkan 26 negara, termasuk Indonesia. Pencarian kini difokuskan pada dua koridor utama, yakni koridor utara di kawasan Asia Tengah, mulai dari perbatasan Kazakhstan dan Turkmenistan menuju Thailand utara dan koridor selatan mulai dari Indonesia menuju Samudera Hindia bagian selatan.

Hal ini setelah hasil investigasi menunjukkan bahwa pesawat tersebut sengaja dialihkan rutenya hingga menyimpang dari rute seharusnya, Kuala Lumpur-Beijing. Radar militer juga menangkap jejak pesawat yang terus mengudara selama beberapa jam setelah hilang kontak.


(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads