.webp)
Bu guru malang tersebut tengah mengendarai motornya menuju sebuah Sekolah Dasar (SD) di distrik Mayo, provinsi Pattani ketika penyerangan itu terjadi.
"Para pria bersenjata menembaknya dan membakar tubuhnya," ujar seorang polisi setempat seperti dikutip kantor berita AFP, Jumat (14/3/2014).
Penembakan bu guru tersebut menambah panjang daftar pembunuhan pekerja pendidikan selama satu dekade konflik di wilayah yang berdekatan dengan perbatasan Malaysia itu. Korban merupakan pekerja pendidikan ke-171 yang tewas dalam 10 tahun terakhir di wilayah mayoritas muslim tersebut.
Wilayah Thailand selatan terus dilanda aksi pemberontakan para ekstremis muslim. Pemberontakan itu sejauh ini telah menewaskan lebih dari 5.900 orang dalam serangan-serangan yang terjadi nyaris setiap hari. Serangan-serangan itu termasuk penembakan, pengeboman dan bahkan pemenggalan. Sebagian besar korban adalah warga sipil.
Para guru termasuk di antara mereka yang menjadi target serangan para militan karena dianggap sebagai kaki-tangan pemerintah Thailand. Para pemberontak tersebut selama ini menginginkan semacam otonomi dari Thailand. Mereka menuding otoritas Thailand banyak melakukan pelanggaran HAM terhadap kaum muslim dan kurang menghargai agama, budaya dan bahasa mereka.
(ita/ita)
