Media ternama AS ini mengutip keterangan dua orang yang tahu soal penyelidikan tersebut. Menurut mereka, ada data yang berhasil didownload dari pesawat Boeing 777-200 ER tersebut sebagai bagian dari program monitoring. Dari situ, muncul dugaan pesawat masih terbang hingga 4 jam setelah dinyatakan hilang.
Tim kontraterorisme kini sedang mengejar kemungkinan pilot atau orang lain di dalam pesawat yang sengaja mematikan transponder untuk menghindari deteksi radar. Teori ini memicu dugaan adanya pengendali lain di dalam pesawat.
Pakar penerbangan dan pilot veteran AS, John Nance mendukung teori pembajakan tersebut. Kepada CNN, Kamis (13/3/2014), Nance mengatakan, sulit untuk memahami mengapa sebuah pesawat Boeing 777 bisa tiba-tiba tidak melakukan komunikasi sama sekali dengan unit-unit pengawas lalu lintas udara. Bahkan jikapun transponder MAS MH370 berhenti bekerja, kru harusnya bisa mencoba cara-cara lain untuk mengirimkan informasi.
Fakta bahwa transponder berhenti mengirimkan informasi berarti sesuatu yang sangat buruk telah terjadi. Menurut Nance, ketika transponder pesawat MAS berhenti mengirimkan kode, pesawat itu terbang di luar jalur sebelum benar-benar menghilang dari layar radar. Untuk alasan ini, spekulasi pembajakan sangat mungkin terjadi.
Namun pilot senior AS lainnya, Kit Darby yang menjabat presiden Aviation Information Resource, tak setuju dengan hal itu. Menurutnya, transponder bisa saja berhenti bekerja akibat putusnya tenaga listrik dan jika itu terjadi, pesawat masih bisa terbang selama sekitar sejam.
Namun Nance berpandangan lain. Dikatakannya, sistem listrik pesawat jet tak bisa putus dengan mudah dan transponder hanya membutuhkan sedikit daya listrik. Nance sangat yakin bahwa seseorang telah sengaja mematikan transponder.
Misterius!
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini