Ini Rentetan Kasus Kekerasan di Aceh Jelang Pemilu

Ini Rentetan Kasus Kekerasan di Aceh Jelang Pemilu

- detikNews
Rabu, 12 Mar 2014 03:20 WIB
Kantor Partai Aceh di Lhokseumawe yang dibakar OTK (Feri Fernandes/detikcom)
Banda Aceh - Menjelang Pemilu 2014, sejumlah kasus kekerasan terjadi di Aceh. Kasus itu mulai dari intimadasi, pembakaran posko, pengerusakan atribut kampanye, hingga penembakan terhadap Caleg.

detikcom mencatat, setelah deklarasi ikrar Pemilu damai yang diikuti 14 Partai Politik digelar di Mapolda Aceh pada 7 Februari silam, sejumlah kasus kekerasan kembali terjadi di Aceh. Deklarasi itu dinilai tidak sesuai dengan harapan. Pasalnya, kasus kekerasan masih marak terjadi di Aceh mendekati masa-masa Pemilu.

Berikut kasus kekerasan yang terjadi pasca deklarasi Pemilu damai di Aceh;

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

11 Maret

Kantor Partai Aceh Dewan Pimpinan Sagoe (DPS) Lueng Bata Banda Aceh digranat. Akibatnya, seorang bocah berusia 9 tahun yang sedang melintas mengalami luka-luka terkena serpihan granat yang dilempar orang tidak dikenal.

5 Maret

Kasus pembakaran kantor Dewan Pimpinan Gampong (DPG) Partai Aceh di Meunasah Manyang, Kecamatan Muara Dua Lhokseumawe. Tidak ada korban jiwa dalam kasus ini.

Dihari yang sama, juga terjadi kasus pembakaran Posko Partai Nasdem di Desa Alue Awe, Kecamatan Geurudong Pase, Aceh Utara.

2 Maret

Caleg DPRK Aceh Selatan daerah Pemilihan Kecamatan Sawang-Meukek ditembak secara membabi buta. Korban bernama Faisal tewas setelah diberondong 42 butir peluru saat melintas di Gampong Ladang Tuha, Meukek, Aceh Selatan.

1 Maret

Seorang Satuan Tugas Partai Aceh, di Gampong Geundot, Kecamatan Jangka, Kabupaten Bireun di keroyok oleh sekelompok orang. Korban bernama Taufik alias Banggala (33). Polisi masih menyelidiki pelaku pengeroyokan tersebut.

28 Februari

Pembakaran mobil milik Caleg Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) dari Partai Damai Aceh (PDA) di di Gampong Pante Raja, Kecamatan Pasie Raja, Aceh Selatan. Mobil milik Razuan dibakar orang yang belum diketahui identitasnya.

21 Februari

Sebuah bom molotof dilempar sekelompok orang tidak dikenal ke rumah salah Caleg DPRK Aceh Utara Partai Nasdem Dapil 3 Nomor urut 4 atas nama Husaini (34), di Desa Nibong, Kecamatan Meurah Mulia, Kabupaten Aceh Utara. Tidak ada korban jiwa dalam kasus tersebut.

16 Februari

Penganiyaan terhadap Caleg Partai Nasional Aceh (PNA) di Gampong Hagu Selatan, Kecamatan Banda Sakti, Lhokseumawe. Korban bernama Ilyas Syafii dianiaya saat sedang memasang atribut kampanye di daerah tersebut.

Di hari yang sama, sekelompok pria mengamuk di Gampong Hagu Selatan, Kecamatan Banda Sakti, Lhokseumawe. Mereka merusak sebuah mobil yang berbalut stiker Partai Aceh.

Selain itu, terjadi kasus pembakaran mobil Caleg DPRK Aceh Tamiang dari PDI Perjuangan di Gampong Seneubok Baro, Kecamatan Manyak Payed, Kabupaten Aceh Timur. Mobil milik Iswadi itu dibakar saat sedang diparkir di halaman rumah.

16 Februari juga terjadi kasus pemberondongan Posko Pemenangan Zubir HT yang maju sebagai calon anggota legistatif Partai Nasdem dari daerah pemilihan empat Aceh Utara. Selain memberondong, pelaku juga sempat menganiaya dua orang yang berada di dalam posko.

Terkait banyaknya kasus kekerasan yang terjadi menjelang Pemilu, Gubernur Aceh Zaini Abdullah meminta polisi untuk mengusut tuntas semua kasus kekerasan yang terjadi di Aceh. Kasus ini, kata Zaini, dapat menodai perdamaian Aceh.

"Kami mengharap polisi tidak pilih bulu dalam mengungkap kasus ini. Semua pelaku kriminal di Aceh harus dihukum," kata Zaini.

Sementara itu, Kapolda Aceh, Brigjen Husein Hamidi, mengatakan, Polda Aceh akan mengusut tuntas semua tindakan kriminal menjelang Pemilu. Menurutnya, semua pelaku kriminal di Aceh akan ditindak tegas.

"Semua pelaku kriminal apakah berkaitan dengan Pemilu atau tidak akan kita tindak. Tidak ada tebang pilih, siapapun pelakunya akan kita tindak tegas," kata Husein.

(ahy/ahy)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads